Laporan Wartawan Surya,Anas Miftakhudin
TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO – Warga Lapindo tidak pernah berhenti mencari keadilan guna meminta ganti rugi.
Menjelang tiga hari peringatan semburan lumpur Lapindo, kolam penampungan titik 21 Desa Siring, Kecamatan Porong diberi 110 patung.
Patung yang terbuat dari semen putih dicampur lumpur dan bahan lainnya ini menggambarkan kehidupan korban lumpur yang kehidupannya merana.
Tangan patung yang dipasang secara berjajar itu terangkat ke atas, sebagai lambang orang yang menunggu jawaban (pembayaran dari Lapindo, Red).
Maklum saja, selama delapan tahun korban lumpur yang rumah dan lahannya sudah tertutup lumpur masih belum juga dibayar lunas.
Patung yang dibuat seniman Dadang Christanto Cs ini dipahat di seberang Jl Raya Siring.
Lantas, patung diangkat berramai-ramai oleh warga kemudian dibawa ke kolam penampungan lumpur yang sudah mengering.
Dadang Christanto seniman asal Jogjakarta, menjelaskan patung yang ada jumlahnya 110 buah dan sudah selesai dikerjakan sebulan lalu.
“Patung ini menandakan korban lumpur yang sudah tidak punya apa-apa tapi masih bisa bertahan hidup dan ini semua akan dipasang di sekitar tanggul dan area kolam lumpur Siring,” ungkapnya.
Tagih Pelunasan, 110 Patung Merana di Kolam Lumpur Lapindo
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger