TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumat malam, 8 November 2024, warga Kecamatan Sibirubiru di Kabupaten Deli Serdang, dikejutkan dengan penyerangan sejumlah oknum TNI AD ke tempat mereka.
Dari berbagai informasi yang didapat, diduga penyerangan tersebut berawal dari saling ejek antarwarga dengan personel TNI.
Dalam insiden ini, satu orang tewas dan sepuluh lainnya mengalami luka-luka.
Salah satu korban, Rofikar Tarigan, 18 tahun, mengaku bahwa ia keluar rumah untuk membeli rokok saat situasi menjadi kacau.
“Lalu saya melihat segerombolan orang masuk ke perkampungan tersebut. Pada akhirnya saya memutuskan untuk lari ke rumah nenek saya yang berada di desa tersebut,” jelas Rofikar.
Setelah berusaha mencari tempat berlindung, Rofikar menghadapi situasi mengerikan saat orang-orang tersebut mendobrak rumah neneknya, menanyakan tentang seseorang bernama Andre Ginting.
“Setelah itu saya keluar, dan saya dipukuli terus menerus, lalu saya dibawa ke asrama Armed,” tambahnya.
Rofikar mengalami luka parah, termasuk kepala bocor dan memar di berbagai bagian tubuh.
Saksi lain, Herna, mengungkapkan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh ratusan orang, sebagian di antaranya mengenakan seragam dinas TNI.
Herna menekankan bahwa warga tidak memiliki masalah dengan angkatan bersenjata.
“Kami nggak tahu masalahnya apa, nggak ada kami bermusuhan sama Armed ini,” jelasnya.
Kronologi
Diketahui, sejumlah pria berambut cepak, berbadan tegap menyerang ke pemukiman warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara Jumat 8 November malam hingga Sabtu dinihari.
Akibatnya, satu orang warga bernama Raden Barus meninggal dunia.