TRIBUNNEWS.COM,SITUBONDO - Penyerangan pasukan TNI berlangsung mulai Rabu (4/6/2014).
Puluhan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari jajaran Satuan Kapal Koarmatim membombardir Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur.
Ratusan butir amunisi meriam artileri dari kapal perang menghancurkan target sasaran-sasaran strategis pertahanan musuh yang ada di sekitar pantai.
Bantuan Tembakan Kapal (BTK) dilakukan oleh unsur kapal perang Komando Tugas Gabungan Laut (Kogaslagab) dan Iskandar Muda-367 dan KRI Sultan Hasanuddin-366.
Penyerbuan ini tertuang dalam skenario latihan Latgab TNI 2014.
Serbuan amfibi diawali dengan demolisi atau aksi sabotase dan peledakan obyek vital serta pertahanan musuh di pantai oleh tim Pasukan Khusus TNI AL Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Para Amfibi (Taifib).
Aksi sabotase ini menandakan bahwa tim Kopaska dan Taifib telah berhasil menghancurkan jantung pertahanan musuh disusul dengan BTK dari kapal-kapal perang.
Dalam waktu serentak puluhan tank amfibi yang keluar dari lambung kapal angkut turut memberikan tembakan dari laut untuk melindungi Kendaran Pendarat Amfibi (Ranratfib) yang mengangkut pasukan Marinir.
Dalam waktu serentak juga dilaksanakan Bantuan Tembakan Udara (BTU) oleh beberapa pesawat tempur TNI AU.
Pendaratan amfibi didukung satu Batalyon Tim Pendarat (BTP) atau kurang lebih 2.000 personel pasukan Marinir serta diperkuat dengan 81 Unit kendaraan tempur terdiri dari 29 BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P, dan 6 KAPA, serta senjata berat 16 buah terdiri atas 8 Pucuk Howitzer, dan 8 pucuk roket multi laras RM 70 Grad.
Pangkogasgabfib Laksamana Pertama TNI Didik Setiyono menyatakan operasi pendaratan amfibi merupakan bagian dari Latgab TNI 2014.
"Seluruh unsur Kogasgabfib mendaratkan pasukan pendarat Marinir dan merebut kembali wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dikuasai musuh," tegas Didik.
Ribuan Marinir Serbu Pantai Banongan Situbondo
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger