TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Diduga mengalami gangguan jiwa, seorang warga yang tinggal di Jalan Pelangi, Kecamatan Marpoyan Damai, membakar rumah orangtuanya sendiri, Selasa (5/8/2014) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.
Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun pemilik rumah diperkirakan mengalami kerugian materil sekitar Rp 100 juta. Selain rumah semi permanen yang hangus terbakar, tiga unit sepeda motor yang ada di dalam rumah tersebut juga ludes dibakar api.
Tidak hanya itu, bahkan dua unit mobil merek Daihatsu Grand Max dan Mazda yang parkir di depan rumah tersebut, juga nyaris terbakar. Beruntung warga sekitar cepat mengevakuasinya, sehingga kedua mobil itu berhasil diselamatkan dari api.
Menurut keterangan beberapa warga sekitar kepada Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network), rumah semi permanen itu dihuni oleh tiga kakak beradik. Satu di antaranya diduga mengalami gangguan jiwa.
"Kedua orangtua mereka saat ini berada di kampungnya di Sumbar. Jadi hanya mereka bertiga yang berada di rumah tersebut," kata warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya kepada Tribun Pekanbaru, Selasa (5/8/2014).
Dikatakannya, kebakaran tersebut diduga karena ulah Teti, anak pemilik rumah yang mengalami gangguan jiwa. Namun, bagaimana ia bisa membakar rumah tersebut, perempuan berbadan gemuk ini enggan menjelaskannya.
"Sebaiknya tanya saja langsung kepada anak pemilik rumah. Kalau saya yang mengatakan nggak enak. Saya takut salah menyampaikannya dan disalahkan oleh pemilik rumah," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang anak pemilik rumah yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui Tribun Pekanbaru di lokasi kebakaran, juga tidak mau berkomentar. Ia memilih bungkam dan menghindar dari wartawan.
Terpisah, Kapolsek Bukitraya, Kompol Dalizon melalui Kanit Reskrim, Iptu Arry Prasetyo saat ditemui di lokasi kebakaran, membenarkan rumah semi permanen tesebut, hangus dibakar oleh anak pemilik rumah.
"Iya benar. Rumah tersebut dibakar oleh anak pemilik rumah. Kata saudara pelaku, adiknya mengalami gangguan jiwa sudah dua tahun lamanya," kata Arry Prasetyo.
Arry juga mengatakan saudara pelaku, kepada penyidik juga menyebutkan bahwa sebelum kejadian, pelaku mengambil bensin dari tanki salah satu sepeda motor yang terbakar. Kemudian, pelaku memindahkan bensin tersebut ke dalam dan ember.
"Setelah bensin disalin, pelaku mencetuskan korek api dan membakar bensin tersebut. Begitu api melalap semua sudut rumah, pelaku langsung melarikan diri," ujar Arry.
Ditambahkan Arry, saat ini pihaknya sudah mengumpulkan keterangan sejumlah saksi, termasuk dua orang saudara pelaku. Namun, pihaknya tidak bisa memproses pelaku karena mengalami gangguan jiwa.