Pemeriksaan kesehatan rutin memang sudah dilakukan, namun ini bukan jaminan keamanan. Bisa jadi ada PSK bandel yang tidak hirau terhadap kondisi kesehatan mereka.
Pemkab perlu membuat kebijakan baru membina para PSK di Bandungan. Penegakan aturan untuk membatasi jumlah PSK dan melarang kehadiran PSK baru harus berjalan.
Kalau perlu melokalisir para PSK dengan melarang mereka tinggal di perkampungan penduduk, layaknya aturan dalam sebuah lokalisasi.
Jika tidak ada kebijakan baru soal pengaturan PSK di Bandungan, sangat mungkin Pemkab Semarang di masa mendatang akan kewalahan mengendalikan mereka. Bila ini terjadi akan sangat merugikan pemkab dan warga sekitar.
Bandungan yang awalnya didesain sebagai lokasi wisata keluarga dan untuk menggelar pertemuan, insentif, konvensi, serta pameran (MICE) akan berlaih fungsi menjadi wisata tidak sehat. Saat ini saja tanda-tanda menurunnya pengunjung Bandungan mulai tampak.
Informasi yang berkembang, sejumlah penyelenggara MICE mulai mengalihkan kegiatan mereka ke Salatiga yang mempunyai tipikal daerah mirip Bandungan.
Selain karena Bandungan dinilai sudah padat, penyelenggara MICE mulai resah dengan stigma Bandungan sebagai lokasi wisataesek-esek.
Pemkab Semarang masih punya banyak kesempatan untuk memulihkan citra Bandungan sebagai wisata keluarga dengan menegakkan aturan bagi para pegiat hiburan di sana.
Pemerintah harus melarang hadirinya para PSK liar dan melakukan pengawasan terhadap para PSK yang sudah telanjur menetap di sana