Laporan Reporter Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Puluhan pedagang asongan yang biasanya beroprasi di stasiun Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah kembali berulah.
Mereka memaksa masuk ke area stasiun melalui pintu utama, bahkan hingga merangsek ke zona 2 yang berada di halaman dan zona 3 yang berada di loby dalam stasiun.
Belasan aparat TNI dan Polsuska yang berjaga-jaga disekitar stasiun sempat kualahan saat adu dorong dengan para pedagang asongan yang berusaha masuk ke dalam area zona 1 yakni di dalam ruang tunggu penumpang.
Para pedagang meminta agar diperbolehkan berjualan kembali di area Stasiun Purwokerto.
"Kita ini hanya rakyat kecil, kenapa berjualan makanan dan minuman disini (stasiun) dilarang. Apa salah kita disini. Kalau tidak berjualan seperti ini, mau dapat uang dari mana untuk memenuhi kebutuhan anak-anak kita,"teriak seorang pedagang asongan Wartini kepada petugas PT KAI yang berada di stasiun Purwokerto, Senin (27/10/2014) malam.
Pantauan dilapangan, meski petugas meminta pedagang asongan untuk keluar dari stasiun, namun himbauan itu tidak dihiraukan.
Bahkan, para pedagang yang sudah membawa barang dagangannya tersebut, tetap memaksa menjajakan barang daganganya kepada pngunjung di stasiun.
Berkali-kali para pedagang asongan saling adu dorong dengan petugas yang berjaga di stasiun. Bahkan, beberapa pedagang asongan yang emosi beberapa kai melempari botol air mineral ke arah petugas. Sehingga, seragam dan muka beberapa petugas yang berjaga basah kuyup.
Namun, dalam kondisi tersebut petugas yang berjaga tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Hinggga kini, para pedagang asongan masih bertahan di stasiun Purwokerto untuk tetap memaksa berjualan. (*)