Sebenarnya, ia tidak keberatan dibooking ke hotel pelanggan.
Tapi, itu hanya dilakukan untuk pelanggan yang sudah benar-benar dikenal.
Ia ogah datang ke hotel pelanggan yang baru dikenal.
“Saya sudah kapok. Saya tidak mau lagi, Mending mencari (hotel) bareng-bareng,” ucapnya.
Vivi mengaku kapok karena, pernah mengalami peristiwa buruk. Ia datang ke hotel tamu di kawasan Surabaya Timur.
Disitu ia disiksa. Pemesan ternyata dua orang dan berlaku kasar. Vivi menduga, pemakai jasanya, orang Kalimantan, menderita kelainan seksual.
Vivi harus dievakuasi satpam hotel, sebelum dijemput pengantarnya. Akibat perlakukan itu, ia opname selama tiga hari di rumah sakit.
"Makanya kalau ada tamu yang sudah punya hotel, saya ngeri. Sudah kapok!” tegasnya.
Vivi mengaku tidak berkutik disiksa. Sebab, ia sama sekali tidak kenal lingkungan hotel pelanggan.
Termasuk tidak kenal sama sekali terhadap pelayan hotel. Ini berbeda dengan hotel-hotel yang sudah menjadi langganannya. (day/idl)