TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Arema Cronus akhirnya melaju ke semifinal Indonesia Super League (ISL).
Ini setelah tim berjuluk Singo Edan tersebut, berhasil menahan imbang Semen Padang, 2-2, di Stadion H. Agus Salim Padang, Rabu (29/10) sore.
Meski hanya mendapat satu poin tambahan, namun itu telah cukup bagi Arema untuk melaju ke semifinal.
Dengan hasil ini membuat Arema berada di runner up dengan mengemas 11 poin.
Posisi Arema sebagai juara grup K babak delapan besar ISL, harus tergusur oleh Persipura Jayapura, karena di hari yang sama, Persipura menang atas Persela Lamongan, 4-1, di Stadion Surajaya Lamongan.
Hasil ini membuat Persipura berada di puncak klasemen dengan mengemas 12 poin.
Sedangkan Semen Padang harus rela tak lolos karena hanya mengemas 10 poin dan berada di peringkat ketiga.
"Kami patut syukuri hasil ini. Pemain fokus selama dua babak pertandingan," kata Suharno, pelatih Arema.
Dengan hasil ini Arema gagal meraih ambisinya untuk menjadi juara grup K. Musim ini Arema terus menjadi pemuncak klasemen.
Mulai dari juara paruh musim wilayah barat ISL, juara akhir kompetisi wilayah barat dan lolos babak delapan besar, serta juara putaran pertama babak delapan besar. Namun dengan hasil imbang, 2-2, membuat Arema harus puas di posisi runner up delapan besar.
Karena berada di posisi runner up, Arema harus menantang Persib Bandung di semifinal.
Persib merupakan juara grup L, dan telah terlebih dahulu memastikan diri melaju ke semifinal.
Pertandingan melawan Semen Padang berlangsung sengit. Ini karena kedua tim masih sama-sama memiliki peluang lolos ke semifinal.
Arema unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak Alberto Gonzalves di menit ke-7.
Babak kedua, Semen Padang menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas Nur Iskandar di menit ke-50. Arema kembali unggul melalui gol Cristian Gonzales di menit ke-63. Namun kembali berhasil disamakan oleh Airlangga Sucipto di menit ke-84.
"Hasil ini berkat kami mengubah formasi dengan menempatkan gelandang di tengah," kata Suharno.
Pertandingan ini diwarnai protes keras dari kubu tuan rumah. Bahkan pemain-pemain Semen Padang sempat protes dengan mendatangi wasit di akhir pertandingan.
Lemparan botol dari penonton pun sempat menghalangi wasit untuk masuk ke ruang ganti.
Beberapa kejadian dinilai sangat merugikan tuan rumah. Pertama saat Osas Marvellaus diganjal oleh Kurnia Meiga di menit ke-4. Padahal Osas berpeluang besar mencetak gol. Namun wasit tidak menyatakan itu sebagai pelanggaran.
Kejadian lainnya saat Esteban Viscara dilanggar oleh Victor Igbonefo di kotak penalti, namun wasit juga tak menyatakan itu sebagai pelanggaran. Akibatnya beberapa pemain Semen Padang pun sempat mendorong wasit.
”Saya tidak punya kompetensi untuk mengomentari hal itu (wasit). Semua bisa lihat bagaimana jalannya pertandingan,” kata Jafri Sastra, pelatih Semen Padang.
Jafri mengatakan, sangat menyayangkan timnya gagal memanfaatkan laga kandang terakhir untuk lolos ke semifinal.
Namun manajer Semen Padang, Asdian menyatakan protes keras dari hasil ini.
"Kami akan melayangkan protes atas kinerja wasit," kata Asdian.
Menurut Asdian banyak kejadian-kejadian yang merugikan Semen Padang, namun dibiarkan saja. (Haorrahman)