TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG, - Meski belum resmi diputuskan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), namun pro kontra sudah banyak dilayangkan kepada pemerintahan Jokowi-JK. Kontra juga ditunjukkan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang mengusulkan agar Jokowi-JK membenahi APBN daripada menaikkan harga BBM.
"Sebaiknya Jokowi menepati Janjinya untuk mengurangi beban APBN dengan berhemat dan membereskan korupsi, bukan menaikkan harga BBM," kata Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI, Andryana dalam rilis yang diterima Tribun, Jumat (7/11).
Pihaknya melihat, adalah ironis jika kemudian biaya operasional pemerintah terus dinaikkan, sementara anggaran untuk kesejahteraan rakyat malah dipangkas habis.
"Terlebih lagi, harga kebutuhan pokok pastinya melonjak jika harga BBM dinaikkan,” katanya. (tif)(baca :Tolak Kenaikan BBM, FMN Anggap Jokowi-JK Sama Dengan SBY)