News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cara Wali Kota Makassar Hentikan Perang Antarpemuda

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Tawuran antartiga generasi kelompok pemuda  Kelurahan Balla Parang dan Kelurahan Bara-baraya, Kecamatan Rappocini, dan Makassar, berakhir perdamaian.

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menjadi mediator perdamaian perang kelompok yang sudah pecah sejak dekade 1980-an ini, di Baruga Anging Mammiri, Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Jl Somba Opu No 1, Ujungpandang, Minggu (9/11/2014).

Sekitar 8 jam sebelum perdamaian, tim Reserse Mobile ( Resmob ) Polrestabes Makassar dan tim Polsekta Makasssar berhasil meringkus pelaku penembakan yang menewaskan dua warga dan melukai sejumlah warga pascabentrokan Jumat hingga Sabtu (7-8/11) lalu.

Pelaku adalah Onni Oddymala (35). Warga Jl Kelapa Tiga kecamatan Rappocini Makassar ditangkap, tim gabungan sekitar pukul 01.30 wita.

Bentrok ini hanya berjarak sekitar 200 meter dari kediaman Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco Lc.
Polisi menyita sejumlah barang bukti, sepucuk senjata laras panjang jenis PCP, 1 pucuk senjata air sofrgun, serta peluru senjata laras panjang.

Danny menyebut perdamaian ini ibarat hadiah ulang tahun ke-407 Kota Makassar, yang puncaknya dirayakan, Minggu (9/11) di pelataran Lapangan Karebosi.

Danny menyampaikan keputusan hasil musyawarah kepada untuk tokoh masyarakat dan kepolisian Kapolsek Makassar dan Rappocini mengantisipasi  dini tawuran dengan menggerakkan RT, RW, lurah, dan camat.

"Tim ini  bukan pada saat ada masalah baru turun, bikin sarana posko bersama, patroli bersama tripika, penanganan hukum yang jelas soal pelaku tindak pidana, penegakan perda razia miras dilakukan untuk kegiatan positif yang merekatkan anak muda sekitar," katanya.

Turut hadir dalam deklarasi damai ini, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol, Ferry Abraham, Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS Makassar, Letkol Arh Deni Sukwara, Kajati Makassar,  Plt Ketua DPRD Makassar, Rahmana Pina, dan anggota DPRD Makassar, Mudzakkir Ali Djamil.

Meski masih diliputi suasana duka, dua orang tua korban tewas, Dg. Sikki orang tua korban, Sulkifli (25), dan Margareta, juga hadir di deklarasi damai ini.

Setidaknya 50 tokoh masyarakat dari dua kelurahan hadir, dan saling berasalam-samalan. Mereka berjanji, saling memaafkan, terbuka, dan saling menjaga kondisi lingkungan.

Sebagai langkah lanjutan, Danny merintahkan otoritas infrastruktur kota, Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memasang lampu untuk penerangan di  Jl Kelapa Tiga.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol, Ferry Abraham menegaskan akan berikan surat perintah agar perwira untuk berjaga di lokasi.

"Bukan lagi kedua Kapolsek ini yang bertanggung jawab. Sekarang akan di bawah kendali langsung Kapolrestabes," tegasnya.

Terkait dua nyawa melayang akibat senapan angin,  Fery menegaskan dalam waktu dekat akan dilakukan operasi berkaitaan senjata angin. "Karena tidak ada izin senjata angin itu," terangnya.

Sementara Dandim 1408, Letkol Deny Sukwara mengusulkan tiga posko segera dibangun. "Sekitar jembatan, tembok berlin dan perumahan sungai saddang baru. Setelah posko terbentuk ada kesepakatan kita untuk jaga. Kami dari kodim siap dan danramil," janjinya. (cr1/ald/san)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini