TRIBUNNEWS.COM,SOLO - Pihak Keraton Solo tidak memperketat pengamanan pasca matinya seekor kebo bule Kyai Bagong, keturunan Kyai Slamet.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP), Winarno Kusumo mengatakan, pengamanan kandang 11 ekor kebo bule di kawasan Keraton Alun-Alun Kidul, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo dilakukan seperti biasanya.
“Kandang sudah ditutup sekitar pukul 21.00. Penjagaan dan pengawasan kandang dilakukan oleh abdi dalem. Tidak ada pengamanan khusus sampai meminta bantuan aparat kepolisian untuk menjaga Keraton Solo. Kami percayakan semuanya ke Gusti Allah,” ujarnya, Selasa (11/11).
Kanjeng Win mengatakan, Kyai Bagong memang merupakan keturunan kebo bule Kyai Slamet.
Namun Kyai Bagong bukan termasuk 11 ekor yang dikandangkan di kawasan keraton.
“Kebo bule ini bukan kebo bule yang sering dikirab. Kandangnya di Solobaru, Sukoharjo dan sering putar-putar di wilayah sana. Kebo ini merupakan pejantan umur 20 tahun yang sering dikawinkan ke kerbau milik warga sekitar. Keturunannya jadinya bule dan membuat harga jualnya lebih tinggi,” ujarnya.
Pihaknya, kata Kanjeng Win, sudah melaporkan penombakan kebo Kyai Bagong ke Polsek Grogol, Sukoharjo.
“Kami hanya ingin memberitahu pihak kepolisian bahwa ada kejadian penombakan. Bukti tombak juga sudah kami serahkan ke pihak kepolisian. Jika petugas ingin menindaklanjuti ya silakan. Kami tidak menuntut apa-apa adanya kejadian ini, biarkan orang yang menombak menanggung akibatnya sendiri,” ujarnya.
Terpisah, Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Nur Affandi mengatakan pihaknya tidak mengkhususkan pengamanan kandang kebo bule milik keraton pascapenombakan kebo bule di Sukoharjo.
“Masak polisi jaga kebo. Kami melakukan pengamanan secara proporsional artinya sesuai kebutuhan dan situasi. Nggak ada permintaan khusus dari keraton untuk pengamanan kandang,” ujarnya.
Untuk pengamanan wilayah hukum Pasar Kliwon, kata Nur, pihaknya melakukan patroli secara periodik.
“Kami lakukan patroli dua kali untuk pengamanan wilayah Pasar Kliwon. Kalau memang ada ancaman khusus ke kandang kebo bule milik keraton, tentu akan kami lakukan pengamanan,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kyai Bodong yang sedang berjalan-jalan bersama para kebo keturunan Kyai Slamet lainnya mendapat celaka.
Saat tiba di taman Seruni, Solo Baru, Sukoharjo, Kyai Bodong ditombak oleh orang yang tidak bertanggungjawab di perut bagian belakang dan kaki bagian depan, menggunakan tombak berkarat pada pertengahan bulan Oktober atau sebelum kirab malam 1 Suro.