TRIBUNNEWS.COM, ANTAMBUA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL dari Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha, menggagalkan penyelundupan 22,4 ton bahan bakar minyak (BBM) ke Timor Leste.
Komandan Satgas Pamtas RI RDTL, Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha, Letnan Kolonel Infanteri Fransiscus Ari Susetio kepada Kompas.com, Sabtu (15/11/2014) mengatakan, BBM yang disita adalah hasil operasi Satgas sejak Bulan Mei hingga pertengahan November 2014.
“Hasil operasi Satgas selama beberapa bulan terakhir ini kita telah berhasil mengamankan BBM sebanyak 22.470 liter yang terdiri dari 8.900 liter bensin (210 liter telah ditumpahkan), Solar 4.420 liter dan minyak tanah 9.150 liter (1.685 liter dibakar dan 1.365 liter diserahkan ke polisi). Semua BBM itu rencananya akan diselundupkan ke Timor Leste, namun berhasil kita gagalkan,” kata Fransiscus.
Menurut Fransiscus, BBM paling banyak diselundupkan melalui jalur laut, karena sekali angkut saja bisa mencapai tiga sampai empat ton. Sedangkan kalau melalui jalur darat hanya ratusan liter BBM.
Fransiscus menyatakan, sebagai Satgas, pihaknya akan tetap berupaya menjaga di sepanjang garis perbatasan dan terus melaksanakan operasi patroli sehingga bisa meminimalisasi upaya penyelundupan BBM bersubsidi tersebut.
Namun begitu dirinya mengakui masih ada oknum tertentu yang nekat menyelundupkan BBM hingga saat ini.
“Banyak variasi yang dilakukan oknum yang tak bertanggung jawab untuk menyelundup BBM. Tingkat kesulitan yang kami hadapi adalah kesadaran masyarakat karena memang mereka terintegrasi dan terpola kerjanya," jelasnya.
"Saya pernah ikut patroli sebanyak delapan kali dengan kerdaraan umum. Saat mendekat ke target, mereka langsung bubar karena kendaraan yang kita pakai bukan dari bagain (kelompok) mereka,” beber Fransiscus.
Selain BBM, kata Fransiscus, Satgas juga berhasil menggagalkan penyelundupan kendaraan roda dua dan roda empat masing-masing dua unit. Bahkan, TNI di perbatasan juga menggagalkan upaya penyelundupan satu ekor sapi, bahan bangunan hingga bahan makanan.
Pihaknya juga mengamankan sejumlah senjata api laras panjang dan laras pendek, amunisi serta bahan peledak dari masyarakat di sepanjang perbatasan dengan Timor Leste.