TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang menyiapkan berbagai fasilitas kebutuhan bagi keluarga korban penumpang AirAsia guna memudahkan segala persiapan yang berkaitan dengan pemulangan jenazah korban.
"Kami sudah hubungi beberapa tempat persemayaman jenazah yang ada di kota ini serta krematorium jika memang dibutuhkan keluarga korban. Yang pasti kami sudah siapkan tempat di persemayaman yang mungkin menjadi 'jujugan' bagi keluarga korban dan mereka juga tidak bingung dalam mengurus jenazah keluarganya," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang J. Hartono, Jumat (2/1/2015).
Ia mengakui, koordinasi dengan persemayaman jenazah maupun kreamatorium tersebut sebagai antisipasi jika ada keluarga korban yang meminta agar korban disemayamkan terlebih dahulu sebelum dimakamkan atau dibawa ke krematorium, bahkan kalau keluarga minta untuk langsung dibawa ke rumah duka, juga tidak ada masalah, sebab semua sudah disiapkan.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan penanggung jawab ambulans agar mereka juga tidak bingung ketika membawa jenazah dari Surabaya, apakah akan langsung ke rumah duka atau ke persemayaman.
Dengan demikian, ada "jujugan" bagi keluarga korban.
Untuk membantu meringankan dan memudahkan keluarga korban AirAsia QZ 8501 itu, Pemkot Malang menyediakan 17 ambulans dan membuka posko di Kantor Bakesbangpol, Dinas Sosial (Dinsos) maupun di Bandara Juanda, guna memudahkan pemantauan dan penyampaian informasi yang lebih cepat kepada keluarga korban.
Hartono memastikan jumlah korban AirAsia asal Kota Malang hingga saat ini 36 orang.
Data tersebut dipastikan setelah pihaknya melakukan validasi data manifest penumpang AirAsia dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang melalui KTP elektronik dan nomor induk kependudukan.