Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh Hasim Arfah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Hujan lebatĀ dengan intensitas 50mm/jam yang terjadi di langit Sulawesi Selatan berpotensi menciptakan awan Cumulonimbus. Awan yang diduga menjadi faktor jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 ini bakal terjadi setiap hari selama Januari di berbagai wilayah Sulawesi Selatan.
"Dengan intensitas 50 mm per jam maka pasti akan tercipta awan Cumulonimbus yang ditandai dengan kilat dan guntur pada siang hari, dan kilatan cahaya pada malam hari, ini terjadi di sepanjang wilayah barat dan selatan Sulsel," ungkap Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar, Andi Cahyadi, Jumat (2/1/2015).
Andi Cahyadi mengungkapkan hujan lebat bakal mengurangi jarak pandang pilot sehingga sangat berbahaya untuk terbang."Awan Cumulonimbus ini bisa saja terbentuk di berbagai area di langit kapan saja, tapi kita bisa awasi pertumbuhannya dan tentu ini akan sangat berbahaya jika pesawat menembus awan ini," katanya.
Menurut Andi Cahyadi, awan yang berkumpul di langit Sulawesi Selatan sangat berpotensi berubah cepat.