Biaya operasional yang dikeluarkan hotel untuk membeli elpiji akan ikut membengkak.
Menurutnya, hotel menggunakan elpiji untuk dapur dan pelayanan air panas kepada pelanggan. Kebutuhan elpiji di hotel juga cukup tinggi.
Ia mencontohkan kebutuhan elpiji di hotel Splendid miliknya mencapai 25 tabung per bulan.
“Sekarang, kondisi usaha perhotelan semakin terjepit. Tarif daftar listrik naik, elpiji juga naik terus. Sedangkan pelanggan hotel sepi, karena persaingannya cukup ketat. Kami sudah mengirim surat ke Kementerian Pariwisata soal hal ini, tapi tetap tidak ada solusi,” katanya.
Baru sekitar tiga bulan naik, harga elpiji 12 kilogram naik lagi Rp 1.500 per kilogram mulai 2 Januari 2015. Berarti kenaikkan harga elpiji 12 kilogram mencapai Rp 18.000 per tabung.
Sebelumnya, harga elpiji 12 kilogram dari agen Rp 116.000 per tabung. Sekarang, harga elpiji 12 kilogram Rp 136.000 per tabung. (sha)