TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Sebelum memblokade jalan Bukit Darmo Boulevard, ratusan buruh terlebih dahulu berkumpul di club house Bukit Darmo Golf.
Ratusan buruh yang berdemo ini merupakan pegawai PT Adhibaladika Agung selaku pengembang dan operator Bukit Darmo Golf.
Aksi mogok kerja dan memblokir jalan yang dilakukan ratusan pegawai Bukit Darmo Golf bersama ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) berawal dari kekecewaan mereka terhadap sikap menejemen Bukit Darmo Golf.
Menurut Wawan Efendi, Caddy Bukit Darmo Golf yang ikut dalam unjuk rasa, persoalan muncul sejak menejemen tiba-tiba mengeluarkan surat tugas alih fungsi Caddy dan Security ke landscake.
Caddy dan Security mendapat giliran untuk ikut bersih-bersih taman dan sebagainya di sekitaran tempat golf seluas 54 hektar tersebut.
Mendapat tugas baru yang mendadak itu, para pegawai yang rata-rata sudah bekerja selama 20 tahun kemudian berusaha mengajak berunding pihak menejemen.
"Tapi tiga kali surat itu tidak ditanggapi. Malah, pihak menejemen mengeluarkan SP I, SP III dan memberi skorsing kepada 35 Caddy dan Scurity. Tiga surat itu dikeluarkan berturut-turt dalam tiga hari sejak tanggal 12 November lalu," ungkapnya.
Surat skorsing itu berlaku sejak tanggal 15 November 2014. Dan sejak saat itu, 35 pegawai yang terdiri dari 10 Caddy dan 25 Security tidak boleh bekerja, serta tidak pernah digaji.
"Ini jelas sewenang-wenang," tandas Caddy yang ikut terkena skors tersebut.
Pihak karyawan berusaha berunding, tapi tidak ditanggapi. Kemudian diputuskan untuk mogok kerja.
Aksi ini sempat mendapat perhatian Disnaker Surabaya. Pada 24 sampai 26 November digelar pertemuan di Disnaker. Pihak menejemen dan pegawai hadir pada perundingan ini.
Pada 29 November, sempat ada perundingan lagi yang difasilitasi Polrestabes Surabaya. Namun, lagi-lagi tidak ada titik temu.
Karena itulah para pegawai menggelar aksi mogok kerja pertama. Masih tak kunjung selesai, aksi berlanjut ke tahap II.
"Dan jika tetap tidak kunjung selesai, kami akan mogok tahap III dan IV," tandasnya.(M.Taufik)