TRIBUNNEWS.COM.SURABAYA - Ada pula korban pesawat AirAsia QZ8501 yang meninggalkan satu anak, tetapi masih belum cukup umur. Ini terjadi pada keluarga Hermanto Tanus.
Ia meninggal bersama Liangsih Indahju (38) dan dua naknyam Geovani Nico (17) dan Geovani Justin (9).
Satu-satunya yang tersisa adalah Chiara Natasya Tanus. Namun Chiara masih berumur 15 tahun. Usia itu belum masuk usia dewasa.
Untuk pendamping ini, kata Yudha Dewangga, Head of Legal and Compliance PT Indonesia AirAsia, pihaknya menggunakan jasa agen.
Mereka turun langsung ke rumah-rumah korban. Menuntun keluarga mengisi form dan hingga membantu mengurus segala dokumen yang diperlukan.
“Kami juga sediakan notaris yang bisa dimanfaatkan keluarga dan ahli waris korban,” terangnya.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Firdaus Djaelani, yang ikut mengawasi urusan uang korban, juga mendapatkan laporan adanya makelar klaim asuransi itu