Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muhlisin
TRIBUNNEWS.COM, MUARA BUNGO - Tim medis RSU H Hanafie sudah berusaha menanganinya. Namun kondisi Endi cukup serius. Ia pun dirujuk ke RSU Raden Mat Taher, Jambi.
Pasalnya, terjadi pendarahan hebat pada telinga dan hidung pria berusia 30 tahun ini. Pendarahan yang diakibatkan terjangan peluru senapan angin yang diletuskan penembaknya.
"Pihak RS H Hanafie merujuk korban Edi ke RS Jambi. Karena pendarahan terus terjadi dari telinga korban," ujar Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ardi Kurniawan, Senin (16/2) sore.
Ardi mengatakan penembakan terjadi di Dusun Tanjung Menanti, Kecamatan Bathin II Babeko. Bermula ketika Senin pagi, sekira pukul 10.00, Endi pergi ke kebunnya yang juga masih di Dusun Tanjung Menanti.
Endi tidak sendiri. Saat itu ia bersama seorang warga lainnya, Zainuddin. Rencananya mereka akan bekerja membersihkan kebun milik Edi tersebut.
Sesampai di kebun, mereka bertemu pelaku. Pria berinisial S bukan orang asing bagi Endi. Karena kebun karet mereka berbatasan. Bahkan antara Endi dan S pernah bersitegang karena masalah batas kebun.
Saat berjumpa di kebun, S menenteng sepucuk senapan angin. Entah siapa yang memulai, diantara mereka kembali terjadi pertengkaran.
"Tersangka S lalu menembak Endi dengan senapan angin yang ia bawa. Ditembak dari jarak sekitar dua meter," ujar Ardi lagi.
Tembakan itu rupanya tepat bersarang di hidung Endi. Dengan jarak tembak relatif dekat, peluru lalu menembus hingga ke telinga Endi. Akibatnya terjadi pendarahan serius.