Akhirnya, dia mendapatkan modal sebesar Rp 5 juta. Rp 3 juta dia gunakan untuk mengontrak tempat usaha dan Rp 2 juta untuk membeli kain perca.
Dari angka Rp 5 juta dulu, sekarang dia sudah memiliki puluhan ribu karyawan yang tidak hanya tersebar di pulau Jawa dan Sumatera.
Dia merekrut karyawan yang juga bernasib sama dengan dirinya. Tidak hanya warga yang memiliki kekurangan, namun kini dia juga memiliki karyawan dari komunitas waria dan PSK.
"Prinsip saya, jika sudah berjalan, tetaplah berjalan jangan menoleh. Karena tidak ada perusahaan yang mau menerima saya, saya buka lapangan kerja sendiri," tandasnya.
Produk keset dari kain percanya itu dibanderol dengan harga Rp 35 ribu hingga Rp 125 ribu. Produknya itu juga sudah sampai pasar Australia.
Dia berpesan agar para perempuan jangan hanya berpangku tangan dengan suami saja.
Orang yang mempunyai keterbatasan, lanjut dia, bukan menjadi satu halangan untuk berprestasi. (tribunjateng/Mamdukh Adi Priyanto)