TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Skandal penipuan Rp 550 juta terhadap Yendy Setiaji, warga Palangkaraya, yang didalangi lulusan ITS Surabaya, Agung Yudiansyah, ternyata juga melibatkan polisi asli dari Polres Tanjung Perak, Surabaya.
Yendy Setiaji tertipu Rp 550 juta karena berambisi memasukkan anaknya ke spesialis Ortopedi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Ia bersedia setor uang besar kepada Agung tetapi ternyata Agung menyusun skenario penggerebekan oleh polisi saat transaksi suap. Tujuannya, Yendy tidak dapat menuntut balik uang besar itu.
"Tersangka masih kami sidik. Belum diserahkan ke satuannya," kata Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Iwan Hari Poerwanto, Rabu 922/4/2015).
Selain melibatkan polisi asli bernama Abdillah Akbar Rahmansyah, komplotan penipu ini juga didukung Agus Kadarisman dan Arfian Syafaat yang menyamar sebagai polisi.
Menurut AKP Iwan Hari Poerwanto, dalam skenario penipuan ini, Abdillah Akbar Rahmansyah bertugas sebagai polisi yang memberantas suap percaloan di Perguruan Tinggi (PT) dan Narkotika.
Akbar bersama Agus Kadarisman dan Arfian Syafaat bawa pistol yang ternyata airsoft gun saat pura-pura menggerebek transaksi suap antara Yendy dengan Agung di kamar vila kawasan Tretes, Kecamatan Prigen, Pasuruan.
Setelah pura-pura meringkus Yendy bersama uang Rp 550 juta, mereka memborgol Yendy dan menutup matanya pakai lakban.
Selanjutnya, mereka membawa Yendy keliling naik mobil Toyota Avanza, warna Silver Nopol L 1975 HK keluar kota Pasuruan sampai Rumah Makan Nasi Krawu di Gresik.
Saat di rumah makan tersebut, korban bermaksud ke kamar kecil dan diizinkan. Namun, saat korban di kamar kecil, ketiga tersangka kabur sambil membawa uang Rp 550 juta.