Namun belakangan prestasinya turun di rangking dua dan tiga. Para guru di sekolahnya menduga turunnya prestasi Irsyad yang selama ini mempertahankan prestasi sebagai rangking satu diduga karena bocah sederhana ini sedang mengalami guncangan psikologis sejak ibunya, Almawati, meninggal dunia, saat tengah melahirkan adiknya di rumah sakit setempat setahun lalu.
Meski bersedih kehilangan ibunda yang paling dicintai dan paling berjasa mengurus segala kebutuhan hidupnya, namun Irsyad tampak tetap tegar menghadapi musibah yang sedang menimpanya.
Irsyad yang kini terpaksa harus belajar mengurus dirinya sendiri ini tampak tetap bersemangat datang ke sekolah.
Bocah yang bercita-cita menjadi mubaligh terkenal seperti almarhum Jefry al Bukhori ini tak pernah minder dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya.
Di luar sekolah bocah isryad juga memiliki pretasi lain. Isryad beberpa kali menggondol juara satu lomba ceramah dan musabah al quran tingkat kecamatan.
Iryad yang meyakini dirinya memiliki kelebihan seperti mahluk lainnya bertekad ingin membuktikan jika diirnya mampu seperti orang lain.
“Saya tidak malu dan tidak minder, saya percaya tuhan member kelebihan kepada setiap hambanya,” ujar Irsyad.
Tetap membanggakan
Ayah Irsyad, Abdul Basir yang berprofesi sebagai nelayan kecil ini menyebutkan anak sulungnya dari dua bersaudara ini mengalami cacat fisik lantaran sejak umur tiga bulan ia terserang polio hingga menyebabkan kelumpuhan kedua kakinya hingga kini. Namun Basir bangga dengan sikap dan kemandirian putranya ini.
Menurut Basir, meski Irsyad mengalami keterbatasan fisik dan harus merayap seorang diri ke sekolah jika alat bantunya rusak.
“Saya bangga punya Irsyad, ia mandiri dan berusaha tidak tergantung pada orang lain. Mudah-mudahan tuhan memberi jalan hidup yang lebih baik,” ujar Basir.
Para guru di sekolahnya pun mengagumi perjuangan sosok Irsyad. Kegigihannya untuk bersekolah seperti anak-anak seusianya ia buktikan menjadi siswa berprestasi di sekolahnya.
Meski dengan kondisi fisik yang terbatas, Irsyad mampu meraih prestasi gemilang yang membanggakan semua pihak termasuk orang tua, guru dan warga sekitar yang berempati dengan sosok dan perjuangan Irsyad.
"Dia anak luar biasa. Meski fisiknya terbatas tapi semnagat belajarnya luar biasa. Tak heran jika prestasinya membanggakan,” ujar Lukman selaku guru Irsyad.