“Pupuk tersebut terbukti mampu mengembalikan kontur tanah sawah tercemar menjadi produktif kembali,” tuturnya.
Atas keberhasilan ini, ia mempersilakan petani dimanapun untuk mempelajari pembuatan pupuk cair organik tersebut.
“Semuanya gratis, silakan yang mau belajar. Karena tujuan kami adalah meningkatkan keinginan masyarakat untuk nyawah (menanam padi). Caranya dengan membuat biaya produksi rendah tapi hasil yang memuaskan,” ucapnya.
Sebab, uji coba yang dilakukannya di Rancaekek hanya membutuhkan biaya yang sedikit. Seluruh tumbuhan dan serangga yang digunakan untuk pupuk banyak ditemukan di pesawahan. Begitupun dengan benih ia mendapatkannya cuma-cuma.
“Kemarin itu ada kesalahan dalam pembenihan, kalau pembenihannya sukses maka hasilnya diperkirakan akan lebih bagus lagi,” tutupnya.
Penulis: Kontributor Bandung, Reni Susanti