TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR — Bocah Angeline (8), yang menghilang dari rumahnya di Denpasar, Bali, hingga kini belum ditemukan.
Kejadian ini pun mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.
Kepala sekolah dan para guru tempat Angeline bersekolah pun mengaku sangat prihatin dengan kondisi Angeline yang setiap hari bertugas memberi makan ayam, anjing, dan kucing peliharaan ibunya.
Sebab, akibat tugas-tugas itu, tubuh anak tersebut bau kotoran.
"Guru-guru sangat sayang dengan Angeline. Hampir setiap hari, dia dimandikan oleh wali kelasnya karena badannya bau kotoran ayam. Teman-temannya protes, dan akhirnya gurunya memandikan, keramasi rambutnya, dan kepang rambutnya. Kasihan sekali anak itu, dia dipekerjakan oleh ibunya," kata I Ketut Ruta, Kepala SD 12 Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (26/5/2015).
Angeline duduk di kelas II B SD 12 Sanur.
Dia dikenal sebagai anak yang pendiam, lusuh, dan sering terlambat.
Dia sekolah pukul 12.00 Wita dan pulang pukul 17.00 Wita.
Ruta menduga, Angeline terlambat tiba di sekolah karena dipekerjakan oleh ibu angkatnya, Teli Margareth, yang memiliki ayam sekitar 100 ekor, serta beberapa anjing dan kucing.
Belum lagi, Angeline harus berjalan kaki saat pergi sekolah.
Jika menelusuri jalan raya, ia bisa menempuh perjalanan sejauh dua kilometer.
Jika menelusuri sawah, jarak tempuhnya sekitar satu kilometer.
Rutinitas pekerjaan yang tidak sewajarnya bagi seorang anak ini mengakibatkan Angeline kelelahan, tidak sehat, dan mengganggu perkembangannya.
"Hampir setiap hari terlambat. Jauh loh rumahnya. Ya jelas kelelahan. Anaknya jadi pendiam, tidak seperti teman-temannya. Kami guru-guru yang selalu memperhatikan, sayang sama anak itu," kata Ruta.
Angeline diadopsi oleh Teli Margareth sejak umur tiga hari. Terakhir, Angeline hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar, pada Sabtu (16/5/2015).
Komnas Perlindungan Anak sudah mengunjungi rumah Angeline dan menyatakan bahwa tempat tersebut tak layak huni karena dikelilingi kandang ayam dan bau tak sedap.
Kondisi lingkungan yang tidak sehat dinilai akan memperburuk perkembangan anak.
Sampai saat ini, pihak kepolisian belum bisa menemukan jejak sang anak, yang sudah sepuluh hari meninggalkan rumah.