Beberapa orang yang simpatik dengan Hamidah dan Angeline pun sengaja datang ke Instalasi Forensik RSUP Sanglah untuk menyampaikan bela sungkawa.
Rara, wanita asal Pemogan, Denpasar, sempat meneteskan air mata ketika melihat pemandangan haru di matanya. Saat itu ia sengaja untuk menyampaikan rasa simpatinya kepada Hamidah yang tidak henti-hentinya menangis.
"Saya merasakan apa yang Hamidah rasa," ujarnya sembari mengusap air matanya.
Saat itu, Rara pun langsung membujuk Hamidah untuk beristirahat dan bersedia mengajak Hamidah pulang ke rumahnya.
Namun, karena enggan untuk diajak pulang, Hamidah hanya dirangkul untuk beristirahat sejenak di mobil milik Rara. Saat berjalan menuju mobil, Hamidah sempat beberapa kali terjatuh karena lemas.
Langit mulai gelap. Hamidah sudah lemah dan tak berdaya.
KOMPAS.com/SRI LESTARI
caption: Ibu kandung Angeline, Hamidah saat histeris didampingi temannya.
Ia hanya bisa terlelap dan sesekali menangis pelan di dalam mobil Rara.
Saat itu beberapa saudara, bahkan mantan suami (ayah Angeline) Rosidik, dan mertua Hamidah pun turut datang untuk menenangkannya.
"Kami sudah seminggu di Bali, dan ada juga beberapa kerabat langsung datang dari Banyuwangi," terang mantan mertua dari Hamidah.
Rosidik terlihat lebih tegar. Tapi ia tak memberikan komentar ketika dimintai keterangan oleh awak media.
"Maaf mas, lagi berduka... kita belum tahu nanti seperti apa. Biar kita tunggu kepolisian," ujarnya. (eka mita suputra)