Tribunnews.com, Denpasar - Beberapa kakak kelas Angeline yang bersekolah di SDN 12 Sanur Denpasar mendatangai Rumah Sakit Sanglah, Sabtu (13/6/2015).
Mereka mendoakan Angeline agar mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Tadi doa bersama bareng teman-teman. Semoga Angeline mendapatkan tempat baik di sisi Tuhan, amin," kata Komang Dimas Setiasa, siswa kelas VI.
Kakak kelas Angeline lainnya, Haka siswa kelas V, mengatakan, Angeline adalah anak pendiam di sekolah.
Angeline tak banyak bermain dan tidak suka keluar kelas ketika waktu istirahat.
"Angeline pendiam. Sukanya di dalam kelas saja. Kalau teman-teman kan suka main, tapi Angeline diam saja," kata Haka.
Komang Dimas, Haka, dan teman sekolah Angeline lainnya berharap pelaku pembunuh rekannya itu dihukum setimpal dengan perbuatannya.
Sejumlah warga sebelumnya menggelar aksi kepedulian terhadap Angeline di depan Unit Forensik, RSUP Sanglah.
Mereka melakukan donasi untuk biaya kepulangan jenazah ke Banyuwangi, sekaligus menuntut kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Kepolisian Resor Kota Denpasar sudah menetapkan satu tersangka yang diduga pelaku pembunuhan Angeline, yakni Agus (25), mantan pembantu rumah tangga di kediaman korban.
Kepolisian tengah mengembangkan penyelidikan terkait kasus meninggalnya Angeline.
Polisi memeriksa keluarga angkat Angeline, termasuk Margareith, ibu angkat Angeline.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) telah melaporkan Margareith ke Kepolisian Resor Kota Denpasar berkaitan dengan dugaan penelantaran dan kekerasan terhadap anak.
P2TP2A merupakan pendamping hukum Hamidah dan Rosidik, orangtua kandung Angeline.(Kontributor Denpasar, Sri Lestari)