TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG – Untuk kebutuhan penukaran uang pecahan saat Ramadhan dan Lebaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyediakan uang kartal berbagai jenis pecahan hingga Rp 14,44 triliun. Jumlah itu lebih tinggi 15,5 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 12,5 triliun.
“Kami tidak membuka pelayanan penukaran uang untuk masyarakat di BI. Penukaran uang bisa dilakukan di bank yang sudah bekerjasama dengan BI,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar, Rosmaya Hadi dalam konferensi persnya, Rabu (24/6/2015).
Rosmaya menjelaskan, dalam penukaran uang ini, pihaknya bekerja sama dengan perbankan (bank umum dan BPR) di wilayah Bandung Raya, Sumedang, Purwakarta, Garut, Sukabumi, Sumedang, dan Cianjur. Jumlahnya, sambung dia, mencapai 165 kantor cabang bank dan 22 kantor BPR, yang mencakup 69 kantor cabang bank dan 22 kantor BPR.
“Kami tidak bisa merinci ketersediaan pecahan nominalnya. Tapi kami pastikan, kebutuhan uang pecahan cukup,” tutur Rosmaya.
Selain itu, untuk meningkatkan layanan kas BI di bulan Ramadhan, pihaknya memberlakukan beberapa hal. Di antaranya, mengoptimalkan kegiatan kas keliling di dalam kota seperti alun-alun, rest area, mall, dan lainnya. Sedangkan di luar kota, pihaknya mengoptimalkan kas keliling di daerah terpencil Jabar.
Kemudian bekerja sama dengan lima perbankan untuk membuka layanan kas terpadu di halaman parkir. Lokasi yang dipilih cukup strategis yakni berada di daerah Ahmad Yani, Soekarno Hatta, Asia Afrika, Dewi Sartika, Merdeka, dan Leuwipanjang.
Selain itu juga membuka outlet layanan penukaran uang di beberapa tempat seperti bazaar, mall, rest area, bandara, stasiun dan tempat keramaian lainnya. Serta berkoordinasi dengan kepolisian untuk meminimalisir jumlah penjual uang di sekitar kantor BI.
“Kami juga terus mengedukasi masyarakat berkaitan dengan keaslian ciri-ciri uang rupiah. Kami juga bekerjasama dengan polisi untuk penanggulangan uang palsu,” ucap dia. (Kontributor Bandung, Reni Susanti)