TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sri (60) berulangkali meneteskan air tatkala menceritakan tentang upayanya menyelamatkan diri dari tragedi jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan yang menewaskan 142 orang. Ia tak menyangka masih diberi kesempatan hidup oleh Sang Khalik.
Sementara itu, delapan temannya sesama pegawai Spa BS Okup ditemukan tewas mengenaskan setelah ruko tiga lantai di Jalan Jamin Ginting Km 10 No 17 Medan tertimpa pesawat milik TNI AU yang mengangkut 122 orang, Selasa (30/6/2015).
Sehari-hari, Sri bertugas menjadi pelipat kain di ruko yang menjadi tempat usaha sauna tradisional dengan cara oukup atau menggunakan rempah-rempah tersebut.
Nenek Sri (60) selamat dari ledakan pesawat Hercules yang jatuh di tempat kerjanya BS Okup di Jl. Jamin Ginting Medan. (Tribun Medan)
"Saat pesawat jatuh, saya sedang bekerja melipat pakaian. Tiba-tiba mendengar suara pesawat yang keras dan terasa pendek dan langsung keluar rumah (ruko)," ujar Sri saat ditemui di Jl Jamin Ginting, Rabu (1/7).
Begitu keluar dari ruko melalui pintu belakang, tiba-tiba pesawat langsung menghantam gedung tempatnya bekerja. Suaranya berdentum keras dan membuat tanah bergetar. Dengan cepat, api membubung tinggi.
Sejumlah rumah toko gosong tinggal puing setelah tertimpa badan pesawat Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/6/2015). (Tribun Medan/Dedy Sinuhaji)
Tubuh Sri yang mulai merenta terpental begitu pesawat menghantam ruko. Ia hanya pasrah ketika tubuhnya melayang dan kemudian jatuh ke tanah. Beruntung ia masih selamat dengan luka tak terlalu banyak.
Sri yang masih sadar ketika itu dapat melihat dengan jelas puing beterbangan hingga puluhan meter. Beruntung tubuhnya tidak terimpa puing. "Suaranya keras sekali. Batu sudah terbang dan getarannya kaya gempa gitu. Makanya awak sampai terjatuh dan diselamatkan pekerja Hotel Beraspati, ada pekerja yang angkat (tubuh) saya," ujar Sri.
Oleh pegawai hotel, Sri lantas diselamatkan untuk segera diberikan pertolongan. Beberapa saat kemudian, anaknya menelepon untuk menanyakan kabar. Setelah diceriterakan kondisinya, keluarga Sri datang menjemput untuk dibawa ke rumah sakit.
Sri menuturkan, ketika pesawat Hercules menimpa BS Okup, terdapat beberapa pekerja serta tamu yang berada di dalam kamar maupun ruangan. Namun, ia tak mengetahui persis jumlah pekerja dan tamu saat itu.
Petugas gabungan berusaha mengevakuasi pesawat Hercules yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015). Pesawat Hercules C-130 jatuh di menimpa pemukiman dan hingga kini diperkirakan korban tewas sebanyak 30 orang, 12 diantaranya kru pesawat. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)
Dalam evakuasi yang dilakukan Rabu dinihari, petugas berhasil menemukan delapan mayat dari Ruko BS Okup. Dandim 0201/BS Letkol Inf Maulana Ridwan menyebutkan, seluruh korban meninggal merupakan pekerja yang tak sempat menyelamatkan diri.
"Sejauhnya korban meninggal di BS Oukup yang berhasil di evakuasi delapan orang. Petugas masih melakukan penyisiran tapi belum ada ditemukan lagi jenazahnya. Sepertinya memang ketika pesawat jatuh BS Okup lagi sepi," kata Maulana Ridwan.
Menurutnya, personel gabungan terus menyisir lokasi kejadian. Delapan jenazah yang diduga pegawai BS Okup tersebut yakni Siti, Arni (kasir), Anas (room boy), Ari (room boy), Dewi (pegawai), Amel (pegawai), Sindi (pegawai) dan Rani (pegawai). (Tim Tribun Medan)