Laporan Wartawan Tribun Bali, Sunarko
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - "Para penumpang yang terhormat, di sini pilot berbicara. Kita saat ini sedang terbang pada ketinggian 28.000 kaki dan berada di utara Banyuwangi. Gunung Raung ada di sisi kiri pesawat kita..."
Demikian diumumkan pilot AirAsia penerbangan QZ 7629 rute Denpasar-Surabaya setelah pesawat mengudara sekitar 18 menit pada Selasa (14/7/2015) sekitar pukul 08.50 Wita.
Mendengar pengumuman itu, sejumlah penumpang langsung mengarahkan pandangannya ke sisi kiri pesawat. Bahkan ada penumpang yang duduk di sisi kanan, sampai melonggarkan sabuk pengaman agar bisa sedikit tegak untuk bisa melihat pemandangan Gunung Raung.
Sejak letusan Gunung Raung aktif mengeluarkan abu vulkanik mulai 2 Juli 2015, penerbangan dari dan ke Denpasar sempat mengalami pembatalan, karena Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup akibat langitnya diselimuti abu tersebut.
Diberitakan bahwa abu tertiup angin hingga ketinggian 22.000 kaki, yang berada pada ketinggian jelajah pesawat, terutama rute-rute pendek seperti Denpasar-Surabaya. Penerbangan AirAsia QZ 7629 rute Denpasar-Surabaya pada pagi tadi sempat berada di ketinggian 28.000 saat diumumkan pilot.
Tidak ada penjelasan mengapa sampai berada pada ketinggian itu. Bisa jadi agar penerbangan berada pada jarak yang aman dari pengaruh abu Raung.
Di awal keberangkatan, awak kabin juga sempat mengumumkan bahwa penerbangan Denpasar-Surabaya akan menempuh waktu 1 jam 5 menit. Itu di luar waktu tempuh yang normal. Denpasar-Surabaya normalnya ditempuh dalam waktu sekitar 50 menit.
Namun demikian, pesaat AirAsia QZ 7629 ternyata mendarat dengan mulus di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, sesuai waktu tempuh normal.