TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 30.000 hektar hutan di Pulau Seram, tepatnya Kecamatan Seram Utara Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, ludes dilahap si jago merah.
Ironisnya, sejumlah aparat negara malah berekreasi dan seakan tidak menghiraukan hal itu.
Hingga Sabtu (26/9/2015) malam, api belum bisa dipadamkan.
Pius Lawe, tokoh agama di Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, menuturkan, ia menjumpai sejumlah aparat yang hendak berekreasi ke Pantai Ora.
Tempat wisata tersebut merupakan ikon di Maluku Tengah yang juga berada di Seram bagian utara.
Sejumlah titik di jalan menuju Pantai Ora, yakni Jalan Trans Seram, kata Pius, juga sempat dikepung asap. "Aparat tidak peduli. Mereka malah berekreasi. Ini sangat ironis," katanya.
Ia berharap, Pemkab Maluku Tengah segera berkoordinasi dengan pimpinan TNI dan Polri setempat untuk memadamkan api.
Sekretaris BPBD Maluku Tengah Haraji Patty mengatakan, titik api berada lebih kurang 30 kilometer dari Jalan Trans Seram.
"Api belum bisa dipadamkan. Luas lahan yang terbakar sekitar 30.000 hektar," katanya.