Laporan Wartawan Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Keluarga korban helikopter yang hilang di perairan Danau Toba Sumatera Utara, belum bisa bernafas lega.
Pasalnya dari lima penumpang, termasuk pilot, hanya satu yang dapat ditemukan, yakni Fransiskus Susbihardayan (22) yang beralamat di Tegal Bojan, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Termasuk salah satu penumpang, Nur Harianto, yang merupakan paman dari Fransiskus atau Frans, saat ini masih belum ada tanda-tanda keberadaannya.
Lantunan doa tak henti-hentinya mereka panjatkan untuk memohon sisa korban yang hilang dapat ditemukan dengan keadaan selamat.
Hal itu diungkapkan paman Frans, Benidektus Nurbianto saat ditemui wartawan Tribun Jogja (Tribunnews.com Network).
Beni, panggilan akrabnya mengatakan bahwa saat ini keluarga terus melantunkan doa novena agar adiknya, Nur Harianto dapat ditemukan.
Tak hanya itu saja, keluarga yang beragama Islam di luar kota pun turut melaksanakan tahlilan agar para tim penyalamat dapat segara menemukan sisa korban yang hilang.
"Kami masih berharap dan berdoa agar saudara kami ditemukan dengan selamat. Sampai saat ini belum ada kabar terbaru dari Mas Nur," ujar Beni, Rabu (14/7/2015).
Beni menjelaskan sejak senin kemarin sudah ada kakak tertuanya yang berada di lokasi kejadian untuk memantau perkembangan dari sana.
Selain itu, tugasnya adalah memantau perkembangan terbaru dari media.
Perkembangan informasi dari media, termasuk info dari wartawan yang datang, ia analisa untuk kemudian meneruskan kepada keluarganya.
"Tugas saya di sini adalah menenangkan keluarga, walaupun di hati juga sesak pikiran ke sana-sini, kadang tidak sabar, tapi saya mencoba untuk tidak kemrungsung," ucapnya.
Seperti yang dialami oleh ibunda Frans, Sri Handayani, ia sempat terpukul saat mengetahui anaknya turut menjadi korban helikopter yang hilang.
Bahkan saat Senin kemarin, Sri sempat pingsan karena dirundung kesedihan.
"Saat ini kondisinya membaik," ucapnya.
Ia menceritakan, keadaan Sri semakin membaik seiring dengan kabar telepon dari Frans.
Beberapa saat setelah ditemukan Frans memang sempat menelepon ibunya, dan memberitahukan keberadaan dan kondisi tubuhnya.
"Tapi cuma sebentar, mengabarkan bahwa dia selamat," ceritanya.
Ditanya terkait usaha Frans berenang menyelamatkan diri dari musibah itu, Beni mengatakan sesungguhnya Frans terbilang tidak memiliki kelebihan khusus berenang.
"Dia tidak mahir, tapi bisa berenang seperti anak-anak lainnya. Mas Nur juga bisa berenang, karena di dunia penerbangan, kalau pun tidak bisa pasti akan diajarkan," jelasnya.
Ia menambahkan saat ini semua keluarga berada di Yogyakarta. Hal itu dinilai memudahkan pihak keluarga berkomunikasi dan berkoordinasi lebih lanjut.
Termasuk istri dan kedua anak Nur Harianto yang berdomisili di Surabaya.