TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Perkelahian bersenjata celurit kembali terjadi di Madura. Kali ini melibatkban tiga pemuda asal Dusun Jangjang, Desa Mantajun, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Jumat (16/10/2015).
Tidak ada yang tewas dalam peristiwa tersebut, namun ketiganya sama-sama bersimbah darah karena luka-luka yang diderita akibat sabetan senjata tajam jenis celurit.
Ketiga pemuda tersebut yakni Kamsul (27) melawan dua bersaudara yakni Andi (30), dan Holla (28). Mereka rata-rata mengalami luka di kepala, tangan, punggung dan bahunya. Kini mereka sedang menjalani perwatan intensif di puskesmas Dasuk dan Puskesmas Manding Sumenep.
Carok itu bermula karena peristiwa dua hari sebelumnya, ketika Kamsul tiba-tiba memukul Andi pakai tangan kosong. Kamsul memukul Andi karena curiga dia punya hubungan khusus dengan Mariyah (40), mertua Kamsul.
Pemukulan terhadap Andi rupanya tidak selesai sampai di situ. Pada Jumat pagi sekitar pukul 06.00, Kamsul kembali berulah. Ketika pagi itu di Pasar Barisan Manding, Kamsul bertemu Jumaani, mertua Andi.
Jumaani yang tidak tahu permasalahan antara menantunya Andi dan Kamsul, tiba-tiba diludahi oleh Kamsul. Sambil meludahi Jumaani, Kamsul berbicara kasar seolah-seolah menantang terhadap keluarga Jumaani dan Andi.
Jumaani pun melaporkan kepada menantunya, Andi dan Holla. Andi dan Holla pun tak terima perlakuan tersebut, lalu mendatangi rumah Kamsul.
Kedatangan Andi dan Holla justru disambut Kamsul dengan sabetan clurit. Andi dan Holla yang juga menyelipkan celurit di balik bajunya pun sama-sama melawan.
Saling sabet celurit tak terelakkan, carok satu lawan dua pun terjadi di samping rumah Kamsul. Warga yang mendengar kejadian tersebut segera datang ke lokasi kejadian dan melerai pertikaian tak seimbang itu.
Warga segera menolong ketika ketiganya sudah bermandikan darah.
"Ketiganya sama-sama terluka. Holla mengalami luka di bagian paha akibat sabetan celurit Kamsul, sedang Kamsul luka di kepala, Andi luka bacok di tangan dan bahunya," papar Salam, warga setempat yang menolong ketiganya dan membawa ke rumah sakit.
Kapolres Sumenep, AKBP Rendra Radita Dewayana melalui Kasubbag Humas, AKP Hasanuddin membenarkan kejadian tersebut.
"Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak sampai jatuh korban meninggal dunia karena warga berani melerai pertikaian berdarah tersebut," ujar Hasanuddin, Jumat (16/10/2015).
Untuk menghindari terjadinya bentrokan ulang terutama dari sesama kerabat korban, ketiganya dirawat secara terpisah.
Kamsul dirawat di Puskesmas Manding, sementara Holla dan Andi dirawat di Puskesmas Dasuk dengan penjagaan ketat anggota kepolisian sektor Manding dan Dasuk.
Menurut Hasanuddin, sebagaimana hasil pemeriksaan sementara, pertikaian itu terjadi karena Kamsul dengar gosip bahwa mertuanya yang sudah berstatus janda memiliki hubungan khusus dengan Andi.
"Tetapi itu masih awal, nanti kami selidiki lebih lanjut apa motif sebenarnya," beber mantan Kapolsek Manding ini.
Karena masih dalam perawatan medis, hingga saat ini polisi masih fokus menangani kesehatan ketiganya, sambil mengumpulkan barang bukti dan keterangan dari saksi-saksi. (Moh Rivai)