TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG- Terkait tewasnya anak kecil akibat peluru nyasar petugas Sat Res Narkoba Polresta Palembang, Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Iza Fadri mengaku sudah mengetahui hal itu.
Ia telah mendapatkan laporan jika ada warga yang diduga menjadi korban peluru nyasar anggota Polresta Palembang yang melakukan penggerebekan terhadap seorang tersangka narkoba.
"Saya juga telah memerintahkan Kapolresta Palembang untuk segera melakukan penyelidikan. Untuk tindak lanjutnya, jika memang terbukti ada kelalaian dalam melakukan penggerebekan, maka tindakan tegas pasti akan dilakukan. Intinya Kapolresta Palembang sudah diperintahkan untuk melakukan penyelidikan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rendi Anggara (10) tewas akibat peluru nyasar yang ditembakan polisi.
Bocah kelas V SDN 46 Palembang tersebut langsung terkapar seiring letusan suara senjata api, Sabtu (5/12/2015) sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu, Angga begitu korban disapa, sedang bermain diteras rumahnya di Jalan Segaran gang Aida RT 11 RW 04 Kelurahan 13 Ilir Palembang.
Kemudian tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api.
Keluarga Angga pun langsung keluar rumah diantaranya sang ayah bernama Romlan.
Romlan terhentak melihat anaknya sudah terkapar dengan kepala mengeluarkan darah.
Informasi yang dihimpun, sebelum kejadian anggota kepolisian dari Polresta Palembang melakukan pengejaran terhadap pengedar narkoba.
Melihat anaknya sudah tergekapar, Romlan pun langsung mengangkat anak keempatnya tersebut dan menggendongnya.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak tersebut pun langsung melarikan Angga ke rumah sakit, tetapi nyawa Angga sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Meskipun Angga sudah meninggal saat di lokasi kejadian, tetapi keluarga belum bisa menerima.
Di rumah sakit, keluarga korban meminta agar Angga dilakukan operasi.
Namun karena luka tembak yang dialami korban diduga sangat parah membuat nyawa Angga tidak dapat tertolong.
Usai dilakukan visum di RS RK Charitas Palembang, jenazah Angga langsung dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan.
Keluarga juga telah melaporkan kejadian ini ke Pelayanan dan Pengaduan Propam Polda Sumsel.