TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Kasus 'papa minta saham' rupanya juga jadi atensi seniman mural Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Saat memeperingati hari anti korupsi semalam di Lapangan Murdjani Banjarbaru, kasus yang melibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto serta petinggi PT Freeport itu dijadikan objek mural oleh seniman jalanan Kota Idaman (julukan Kota Banjarbaru).
Seperti dilakukan Fauzan, mahasiswa semester V Fakultas Teknik Unlam. Menggunakan media cat kayu dan selembar triplek, dia membuat mural bertema 'papa minta sahamc.
Mural yang dibuatnya terdiri dari tiga frame, menggambarkan seekor tikus yang menodongkan pistol seorang berwajah jahat mengenakan setelan jas rapi.
Sang tikus lantas menembakkan pistol yang ternyata berupa tulisan 'papa minta saham'.
Berikutnya, begitu tembakan 'papa minta saham' keluar, baik tikus maupun pria berjas rapi tersebut malah tertawa ngakak bersama.
"Artinya semua sama saja. Anggota dewan maupun pengusaha kongkalikong saling mengakali untuk kepentingan mereka sendiri. Bukan kepentingan negara apalagi rakyat," kata pemilik akun onstagram @fakeind ini.
Menurut dia, dengan kondisi korupsi di Indonesia yang makin 'parah', dia sebagai generasi muda sebenarnya sudah psimis dengan penanganan kasus korupsi di Indonesia.
"Makin canggih, makin berani (korupsinya. Semua saling terkait dan saling menutupi," kata dia.
Hari anti korupsi seyogyanya diperingati tiap tanggal 9 Desember.
Soal hari anti korupsi, kata dia memang sebenarnya perlu terus diingatkan.
"Yang penting aksi nyatanya mana. Jangan cuma perayaan doang," katanya.
Kasus 'papa minta saham' sendiri terus jadi perhatian publik.
Selain melibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto yang dituding minta saham ke PT Freeport, sidang kode etik politisi Golkar oleh MKD DPR Ri juga kontroversial karena dianggap malah melindungi Setya Novanto. (Rahmadhani)