Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara melansir selama 2015 ada 29 kasus konflik agraria yang terjadi di Sumatera Utara.
"Hingga Desember 2015 KontraS Sumut mencatat terdapat 29 kasus konflik agraria yang ada di Sumatera Utara yang belum menemukan titik terang," kata Koordinator KontraS Herdensi Adnin, di Jalan Brigjen Katamso, Kamis (17/12/2015).
Herdensi mengatakan, Pemerintah Sumatera Utara terkesan melakukan pembiaran serta tak peduli sehingga belum ada penyelesaian konflik agraria yang terus bergulir di Sumut.
"Berbagai kasus kekerasan terhadap petani tersebar di berbagai daerah seperti Sunggal, Binjai, Tanjunggunung, Talawi. Kami merasa pemerintah membiarkan sehingga tidak ada penyelesaian," ujarnya.
Herdensi menambahkan, konflik yang berlangsung sebabkan 55 petani mengalami luka-luka dan 34 petani dikriminalisasi dan mendekam di penjara.
"Kasus-kasus ini sengaja dipelihara, sehingga tidak ada regulasi yang jelas dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah konflik agraria. Apalagi hingga kini Pemerintah seakan membiarkan pelanggaran HAM dilakukan aparat penegak hukum," katanya.(tio)