TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Kembar siam asal Candi, Sidoarjo, Ivana-Ivone, akan tetap dirawat di RSUD Sidoarjo.
Kepastian ini diputuskan setelah Tim Kembar Siam (TKS) RSUD Dr Soetomo dan tim dokter RSUD Sidoarjo berdiskusi terkait penanganan kembar siam pasangan Yohanes-Dian, Jumat (18/12/2015).
Kepala Neonatologi RSUD DR Soetomo yang memimpin rombongan TKS, Dr dr Agus Harianto SpA(K), mengatakan setelah berembuk yang juga melibatkan pihak keluarga, akhirnya diputuskan Ivana-Ivone dirawat di Sidoarjo.
"RSUD Sidoarjo sangat memenuhi peralatannya untuk merawat Ivana-Ivone," kata Agus, Jumat (18/12/2015).
Agus menyatakan kondisi Ivana-Ivone terlihat sangat baik. Untuk kondisi bayi prematur, apalagi kasus siam, masa kritis, katanya, peluang hidup adalah 2x24 jam.
"Tadi saya periksa si bayi malah tersenyum. Catatan medisnya pun menunjukkan angka yang bagus," sambungnya.
Dijelaskan, Ivana-Ivone akan dirawat sampai 10 bulan dan memiliki berat 10 kg sampai akhirnya dilakukan upaya pemisahan.
Selama 10 bulan itulah, tim dokter RSUD Sidoarjo bertugas merawat dan terus memantau perkembangannya.
Dalam istilah medis, nama kembar siam Ivana-Ivone adalah xiphopagous (dempet di dada hingga perut).
Satu di antara anggota tim TKS, Dr dr Poerwadi SpB(K), menambahkan Ivana-Ivone, memiliki organ yang terpisah, kecuali liver.
Kendati demikian, Poerwadi menyatakan pihaknya bisa mengupayakan keduanya bisa hidup terpisah meski memiliki satu liver.
"Bisa diupayakan keduanya dipisah dan bisa hidup normal. Tapi ditailnya nanti setelah pantauan 10 bulan," inbuh Poerwadi.
Terkait tempat prosedur pemisahan, Poerwadi mengatakan menunggu perkembangan selanjutnya.
"Selama 10 bulan akan banyak yang terjadi. Dilihat hasilnya nanti. Dipisahkan di sini atau Surabaya, saya pikir tak masalah," tegasnya.