Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Perawat DS (25) mengatakan, berat badan bayi yang dikandung Farida Hanum di atas normal sehingga sulit keluar saat persalinan normal berlangsung.
"Saya perawat bukan bidan, keluarga pasien yang meminta tolong untuk persalinan. Tapi, saat proses persalinan berlangsung baru diketahui berat badan bayi besar, prosesnya agak sulit. Saya enggak tahu tiba-tiba kepalanya putus," ujarnya di Polres Asahan kepada wartawan yang meliput, Selasa (12/1/2016).
Baca juga: Dokter Spesialis: Berikut Penyebab Kepala Bayi Farida Putus Saat Melahirkan
Sebelum persalinan, DS mengaku tidak mengetahui jika berat badan bayi yang dikandung Farida besar dan di atas normal dan ketika proses persalinan kepalanya tertarik.
"Saat persalinan saya dibantu dukun melahirkan, dan Boimen (suami Farida Hanum)," kata dia. Baca juga: Kepala Bayi Putus Ketika Lahir, Ini Penjelasan Dokter Spesialis
Ia menambahkan, sejak 2010 sudah membantu proses persalinan normal warga Kecamatan Bandar Pulau, Asahan, namun tidak tahu kronologis putusnya kepala bayi itu.
"Sebelumnya enggak pernah ada kejadian apapun. Saya lupa enggak tahu bagaimana kejadiannya," terang dia. Baca juga: Perawat DS Sarankan Pasien Bersalih di Rumah Sakit, Tapi Keluarga Menolak
Farida melahirkan anak ketiganya dibantu DS, perawat di Desa Aek Tarum, Bandar Pulau, Asahan, Minggu (10/1/2016) malam, tapi dalam prosesnya kepala si bayi yang sudah lahir putus, terpisah dari badannya yang masih tertinggal di rahim.
Usai melihat kepala bayi putus, DS meletakkan kepala bayi di kamar dan ia segera melarikan Farida ke Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang.