Singkat cerita, orangtua LQ mengiyakan.
Selanjutnya, pada 27 Desember 2015, ritual untuk dua pelajar tersebut dilakukan di rumah korban.
LQ dan AR diminta masuk ke ruang salat rumahnya secara bergantian. Mulut Priyo komat-kamit membacal mantra.
Setelah itu, terlapor meminta korbannya menanggalkan seluruh pakaian yang menempel di tubuh.
Saat itulah dukun cabul ini menggerayangi alat vital korban. Terlapor berdalih tindakan itu adalah ritual pengasihan.
Tujuannya, agar dua pelajar tersebut tidak dibenci orang lain.
Berhasil memperdayai korban, Priyo jadi ketagihan.
Dia lantas mengulang ritualnya.
Pada 4 Januari 2016, Priyo kembali mendatangi rumah korban dengan dalih melakukan pengobatan.
Lagi-lagi, LQ dan AR diminta masuk ruang salat secara bergantian.
Di ruangan tersebut mereka diminta telanjang bulat.
Kali ini ulah terlapor lebih berani.
Selain menggerayangi alat vital, dia juga nekad menyetubuhi salah satu korban.
Puas mencabuli korbannya, terlapor langsung kembali ke rumahnya.