Perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jombang juga memaparkan panjang lebar terkait Jari dan keganjilannya, seperti penelusuran ajaran yang dibawa dan pengakuannya sebagai nabi akhir zaman.
Paparan sekitar 15 menit itu kemudian ditanggapi masing-masing peserta yang hadir. Fenomena Jari dikupas dari berbagai pandangan, tapi suasana pembahasan selama dua jam terkunci rapat.
Jari membuat pengakuan menghebohkan karena mengaku menerima wahyu Allah SWT berupa perintah untuk menjadi tanda akhir zaman yang diyakini sebagai turunnya Nabi Isa di muka bumi. Ia menerima wahyu tersebut pada Jumat Legi pada 2004.
Kala itu Jari sedang mondok di salah satu pesantren di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Ketika Jari sedang salat malam, dadanya serasa ditekan. Bersamaan itu, Jari mendengar panggilan sebanyak tujuh kali berupa ayat 1 sampai 5 Surat Yasin.
Berangkat dari pengalaman tersebut, Jari mendapatkan petunjuk sebagai Isa Habibullah atau Isa kekasih Allah, untuk membedakannya dengan Isa Almasih yang hidup sebelum zaman Nabi Muhammad.
Sebagai tindak lanjut, dia lantas mendirikan pesantren dan menamakannya Ponpes Kahuripan Ash-Shiroth dan Masjid Shirotol Mustakim, lalu sampai kini pengikutnya sudah mencapai lebih dari 100 orang.