Laporan Wartawan TRIBUN PONTIANAK, Zulkifli
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan anggota Sat Intelkam Kepolisian Resor Polres Melawi, Petrus Bakus, terhadap dua anaknya, menjadi sorotan masyarakat.
Bahkan foto dua anaknya yang menjadi korban mutilasi banyak beredar melalui ponsel.
Dalam foto tersebut dua anak Petrus tewas bersimbah darah di atas tempat tidur.
Bagian tubuhnya terpotong-potong, mulai dari tangan dan kaki.
"Seram lihatnya. Kok tega benar ya bunuh darah dagingnya sendiri," kata seorang ibu rumah tangga, di Desa Pal.
Tanggapan keluarga
Budi, pihak keluarga korban pembunuhan oleh oknum polisi Melawi, mengaku pasrah atas peristiwa yang menimpa anggota keluarganya.
Budi mengatakan pihak keluarga hanya dapat pasrah.
Namun ia meminta semua pihak menahan diri dan tidak memposting foto korban.
"Kasihan korban masih kecil. Kita keluarga pasrah, yang lalu sudahlah. Hanya kami sebagai keluarga perih hati. Apalagi melihat foto-forto korban yang beredar," ungkap Budi kepada TRIBUN NETWORK di Rumah Sakit Umum Daerah Melawi, Jumat (26/2/2016).
Sejumlah kerabat masih menunggu jenazah di RSUD Melawi.
Tampak beberapa polisi berjaga-jaga dan selektif menerima anggota keluarga atau pengunjung yang hendak melihat jenazah korban secara langsung.
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Melawi, khususnya jajaran Kepolisian digegerkan ulah oknum anggota Kepolisian Polres Melawi, yang diduga telah membunuh dua anak kandungnya.
Peristiwa nahas ini diperkirakan terjadi Jumat (26/2/2016) sekitar pukul 00.40 WIB dini hari.
Kedua korban itu anak laki-laki berinisial Fa berusia 4 tahun dan anak perempuan berinisial Am yang usianya 3 tahun.
Pelaku pembunuhan, Brigadir Petrus Bakus merupakan ayah kandung kedua korban.
Tak hanya membunuh, pelaku juga memutilasi kedua anak kandungnya itu.