News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Stres Bunuh Dua Anaknya

Brigadir Petrus: Pak Ustaz Tolong Mandikan Saya, Saya Mau Tobat, Mau Masuk Islam

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua jenazah korban pembunuhan oleh oknum polisi yang merupakan ayah kandungnya, dibawa ke RSUD Melawi. Sejumlah kerabat korban dan anggota polisi tampak menunggu di halaman RSUD Melawi, Jumat (26/2/2016).

TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Brigadir Petrus Bakus NRP 88080657, anggota Satuan Intelkam Polres Melawi mengaku bersalah dan ingin bertobat.

Pernyataan ini ia sampaikan usai membunuh dua buah hatinya kepada Ustaz Ali Murtadho, satu di antara tetangganya di Asrama Polres Melawi, Gg Darul Falah, Desa Pal, Kecamatan Nanga Pinoh.

Bagi Ustaz Ali mengenal Brigadir Petrus Bakus pribadi yang baik. Sebagai tetangga Brigadir Petrus selalu bersosialisasi.

"Setahu saya dia sangat sayang dengan kedua anaknya. Saya juga kaget mendengar kabar dia membunuh anaknya," kata Ustaz Ali Murtadho ditemui Tribun Pontianak, Jumat (26/2/2016).

Ustaz Ali mengungkapkan, usai membunuh kedua anaknya, Brigadir Petrus sempat berbincang-bincang dengannya di Surau Darul Fallah tak jauh dari TKP.

Kebetulan Ustaz Ali merupakan imam di surau ini.

Kepada Ustaz Ali, Petrus yang beragama Khatolik mengaku ingin bertobat dan memeluk Islam. Dia mengaku telah melakukan dosa besar karena membunuh kedua anaknya.

"Pak Ustaz tolong mandikan saya, saya mau tobat, saya mau masuk Islam. Saya mau pakai jubah putih Pak Ustaz. Saya jawab itu gampang, sekarang jubah putihnya belum ada," kata Ali Murtadho menirukan ucapan tersangka.

Ustaz Ali mengungkapkan, seusai kejadian tersangka langsung menyerahkan diri kepada kepolisian. Kebetulan rumah tersangka berdampingan dengan Kasat Intelkam Polres Melawi.

"Setelah membunuh itu bahkan dia seperti tidak merasa bersalah apapun. Tapi ya itu tadi bicaranya sudah ngelantur ndak karuan, jadi saya tidak terlalu serius menanggapinya," katanya.

Tamrin, warga Desa Kenual juga mengaku kenal dengan tersangka. Sebab sebelum tinggal di rumah dinas di Gang Darul Fallah, tersangka pernah tinggal di Kenual.

"Biasa saja sih dia orangnya. Saya sih tidak terlalu kenal dekat. Namun dengan tetangga juga tidak pernah ada masalah," katanya. (tribun pontianak/ali)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini