Laporan Wartawan Tribun Jambi Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulthan Thaha Jambi memperkirakan musim kemarau di Jambi akan terjadi sepanjang bulan Mei hingga Oktober 2016 mendatang.
Nurangesti, Kepala Stasiun BMKG Sulthan Thaha Jambi mengatakan, kondisi cuaca saat ini masih ada pengaruh El Nino dan diperkirakan akan melemah di bulan April hingga Mei.
"Elnino mulai April hingga Mei melemah akan meluruh menuju netral," kata Nurangesti sesaat usai menghadiri Rapat Kordinasi Pencegahan Karlahut tahun 2016 di balai Prajurit Makorem 042/gapu, Kamis (10/3).
Nurangesti menambahkan, berbagai prediksi internasional menujukkan kecendrungan la Nina yang akan terjadi pada musim kemarau sekitar bulan Mei lalu menguat pada akhir tahun 2016.
La Nina sendiri menurut Nurangesti berdampak dengan meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia.
"Ada prediksi kemarau basah sepertinya demikian. Kita lihat perkembangannya,"katanya.
Namun Apakah la nina itu terjadi? "Bisa jadi perkembangannya meleset bisa jadi ia kita lihat pada Mei Juni 2016 ini," katanya.
Kamis kemarin, dari rilis BMKG Sulthan Thaha Jambi berdasarkan pantauan satelit modis Terra dan Aqua, di Jambi terpantau tiga titik Hotspot.
Berdasarkan pantauan BMKG Sulthan Thaha Jambi pada Kamis (10/3) dinihari sekitar pukul 05.00 Wib tiga Titik Hotspot terpantau di Desa Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi dan Tungkal Ulu kabupaten Kuala Tungkal. Dengan Konfidence level di bawah 60 persen.