Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Dari rumahnya di Lorong Haji Kamil, sambil membawa plastik hitam berisi bom rakitan, Hendri Kusnadi melajukan motornya ke sebuah tempat.
Begitu tiba di sebuah rumah toko, di Jalan Yusuf Nasri, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, ia meletakkan bom rakitan tersebut. Setelah ditinggal tak berapa lama, bom itu meledak.
Bom rakitan yang sedianya dihadiahkan kepada Sapta Ujang, pengontrak rumah toko tersebut, tak mengenai target. Material bom rakitan itu berisi paku.
Petugas Brimob Polda Jambi tampak berjaga di sekitar lokasi ledakan bom di depan sebuah rumah toko yang ditinggali Sapta Ujang di RT 21, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Rabu (27/1/2016). TRIBUN JAMBI/DEDI NURDIN
Pada Senin (14/3/2016), Hendri mengulangi peristiwa yang dialaminya pada Rabu (27/1/2016) sekitar pukul 02.00 WIB itu. Adegan per adegan ia peragakan selama rekonstruksi teror bom rakitan dari rumahnya sampai ruko milik Sapta Ujang.
Kompol Guntur Saputro, Kepala Sub Direktorat III Kejahatan dan Kekerasan, Polda Jambi, mengatakan ruko Sapta Ujang di Kelurahan Pasir Putih merupakan lokasi rekonstruksi kedua dalam kasus ini.
"Ada tiga lokasi asumsi tempat yang bersangkutan (Hendri, red) membeli perlengkapan. Dua lokasi sebenarnya di rumah tempat dia merakit dan di sini (rukot Sapta Ujang, red)," terang Guntur.
Ia menambahkan, dalam kasus ini Hendri memperagakan 26 adegan dari seluruh lokasi. Hendri sendirian berusaha mencelakai Sapta Ujang, karena sudah begitu dendam.
"Sasaran SU, motifnya dendam. Tersangka dapat kabar SU akan pulang malam itu. Maka dipasang bom disertai paku. Ketika SU membuka bom meledak dan melukai sasarannya," ujar Guntur.
Positif Bom Rakitan
Meledaknya bom di depan ruko Sapta Ujang pada Rabu (27/1/2016) dini hari membuat geger warga di RT 21, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.
Wakil Komandan Satuan Brimob Polda Jambi, AKBP Yuri, saat itu memastikan paket yang meledak di depan ruko di tepi jalan sudah memenuhi unsur bom: ada bubuk mesiu, paku dan timer yang diduga sebagai pemicu bom. "Ini diduga untuk melukai orang," ujar Yuri.