Laporan Wartawan Tribun Bali Eka Mita Suputra
TRIBUNNEWS.COM, KLUNGKUNG - Ekspresi lelah jelas terlihat dari wajah Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, ketika berada di ruang VIP Maha Utama No 301 RSUD Klungkung, Bali, Senin (21/3/2016).
Menggenakan baju kaos berwarna hijau, ia bergantian memantau kondisi ketiga anaknya yang harus dirawat karena terjangkit demam berdarah (DB).
Bupati asal Nusa Ceningan ini terpaksa meninggalkan kesibukannya, demi memberikan perhatian dan motivasi lebih kepada ketiga anaknya yang tergolek lemah di brancard RSUD Klungkung.
Bahkan, ia mengaku sampai kurang tidur demi merawat tiga buah hatinya yang dalam kondisi sakit.
"Sudah 4 hari tiang kurang tidur, karena merawat mereka. Saya tidak bisa tenang kalau anak lagi sakit. Pertama kali demam, anak saya yang bungsu 5 hari lalu. Setelahnya, yang lainnya juga ikut demam," kata Suwirta kemarin.
Dikatakannya, mereka sempat dirawat di RJ (rumah jabatan) dan terus dilakukan cek darah oleh dokter keluarga. Karena kondisi mereka kurang baik dan hasil laboratorium menunjukkan penurunan trombosit, lalu kita rujuk ke RSUD Klungkung.
Putri sulung Bupati Suwirta, Ni Putu Maetri Megantari (18), dirujuk ke RSUD Klungkung, Minggu (27/3/2016) sekitar pukul 15.00 Wita.
Mahasiswi semester 1 Prodi Ekonomi Akuntansi, Universitas Udayana, ini tergolek lemah dan dipasangi cairan infus karena trombosit dalam darahnya menurun hingga 125.
Bahkan, Senin (28/3/2016) sore sekitar pukul 16.00 Wita, trombosit Maetri Megantari terus menurun hingga di angka 80an.
Setelah mendapatkan perawatan medis oleh tim dokter, suhu tubuh Maetri Megantari terukur sore hari 36 derajat celcius.
Minggu (27/3/2016) malam sekitar pukul 23.00 Wita, giliran putri kedua Bupati Suwirta, Ni Made Ayu Ratna Ginanti (13), yang harus dirujuk ke RSUD Klungkung.
Siswi Kelas 1 SMP N 2 Semarapura ini dirawat bersebelahan dengan kakaknya.
Ketika dijenguk Senin (28/3/2016) sore, ia tampak tertidur lelap di brandcard.