Setelah melakukan pengecekan, rupanya benarlah kabar itu. Satu siswa terjerat kasus kriminal dan harus ditahan.
Tidak puas sampai di sana, Suradnya lanjut melacak ke sekolahnya. Sampai pada akhirnya dia tahu bahwa ada miskomunikasi antara pihak sekolah dan pemerintah.
"Ini dia, kenapa tidak dilaporkan kepada saya sebelumnya? ternyata kepala sekolahnya yang tidak mengabarkan kepada kami," sahut Suradnya.
Jika saja diberikan informasi lebih awal, dia beriktiar akan memfasilitasi Arman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Paling tidak, anak tersebut mendapatkan perhatian dalam bentuk pemberian buku pelajaran sebagai persiapan menjelang ujian.
"Kalau pihak sekolah di sana memberitahukan, tentunya saya akan setujui. Pasti saya akan ACC dan fasilitasi. Ini kami akui kebobolan," jelasnya.
Arman berasal dari Desa Bedulu, ia ditangkap atas kasus penjambretan tas warga negara Belgia, Ines Mia Inge Bosmans (25) yang sedang berwisata di Ubud awal bulan lalu.(*)