Laporan wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sebagian warga yang bermukim di sekitar lingkungan SD Negeri 120 Palembang, berharap dengan adanya rencana rehab bangunan menggusur musala yang berada halaman sekolah di Jalan Musi Raya IV Kelurahan Lebung Gajah Kecamatan Sematang Borang Palembang, Senin (11/4/2016).
Harapan warga ini disampaikan salah seorang perwakilan warga yakni Fahrurrozi yang mengatakan warga sekitar sekolah pada prinsipnya sangat mendukung rencana pemerintah untuk membangun gedung SD dua lantai tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Namun, jika memungkinkan, warga berharap tetap mempertimbangkan keberadaan musala yang perenovasiannya pada 2012 menggunakan dana swakelola masyarakat.
"Sudah ada komunikasi dengan kepala sekolah mengenai keinginan ini dan sudah dijanjikan akan disampaikan ke Diknas karena ini adalah wujud kepedulian masyarakat terhadap keterbatasan fasilitas sekolah. Jika diamati, tidak banyak, SD yang punya musala," ujarnya.
Sementara itu ketika dimintai tanggapannya, Kepala Sekolah SD Negeri 120 Palembang, Meida Aritonang mengatakan bahwa Pemeritah Kota Palembang berencana membangun gedung baru untuk merespon tingginya minat warga setempat untuk menyekolahkan anaknya di SD tersebut yang setiap tahunnya meningkat.
"Setiap tahun ada sekitar 200 anak yang mendaftar sementara daya tampung hanya 150 anak. Selain itu dengan gedung baru dua lantai ini diharapkan, anak-anak tidak perlu ada yang sekolah sore sehingga pada sore hari bisa difokuskan untuk kegiatan ekstra," ujarnya.
Terkait permasalahan bangunan musala yang rencananya akan tergusur oleh pembangunan atau rehab tersebut, Meida mengatakan akan mengusulkan ke pemerintah untuk dibagun di lokasi lain sebagai gantinya.
"Posisi musala memang berada di tengah-tengah, jadi mungkin sulit untuk mensiasatinya meski saya belum melihat gambar rancangannya dari pemerintah. Jadi jika pun tidak bisa dipertahankan maka akan diusulkan untuk dipindahkan ke lokasi lain saja," ujarnya.
Meida mengatakan, pemerintah berencana memperbaiki sarana dan prasarana sekolah dengan jumlah murid mencapai 769 siswa.
Rencana itu dirasa tepat karena belum lama ini tembok sekolah sepanjang 35 meter roboh karena diterpa banjir.
"Kita akan koordinasi dengan warga sekitar dan akan dimusyawarah untuk mencari solusinya. Tapi pastinya master plan pembangunan sekolah ini ada di diknas, namun pihak sekolah sudah memberitahu ada bangunan mushola di lokasi pembangunan," ujarnya.(*)