TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sonya Depari, siswi Sekolah Methodist I ditunjuk sebagai duta anti narkoba oleh Gereja Reformis di Kota Medan, Sabtu (7/5/2016).
Sebulan lalu, Sonya sempat menjadi perbincangan hangat di Indonesia karena terlibat cekcok dengan Perwira Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli Satuan Lalulintas (Turjawali Sat Lantas) Polresta Medan, Inspektur Dua (Ipda) Perida Panjaitan usai ujian nasional (UN) silam.
Sonya kini malah ditunjuk sebagai Duta Anti Narkoba oleh Gereja-Gereja Reformis di Medan.
Penunjukan remaja berkulit putih yang dikenal sebagai model ini bukan tanpa alasan. Ia ditunjuk untuk mewakili pemuda-pemuda gereja reformis di Kota Medan.
"Memang Sonya kami tunjuk menjadi duta anti narkoba pada perayaan (500 tahun berdirinya gereja-gereja reformis) kami. Sonya kami tunjuk sebagai bentuk keterwakilan pemuda pemudi gereja," ungkap Ketua Panitia Ikrar Bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Gereja-gereja Reformis, Wasinton Pasaribu, Sabtu (7/5/2016).
Ia menjelaskan, penunjukan Sonya juga merupakan usaha dari seluruh jemaat gereja untuk memulihkan rasa percaya diri gadis cantik tersebut. Wasinton berharap, Sonya bisa kembali beraktivitas sebagaimana anak-anak lainnya.
"Semoga Sonya bisa kembali percaya diri dengan apa yang sudah pernah dialaminya," ungkap Wasinton.
Pantauan Tribun Medan (Tribunnews.com Network) Sonya hadir bersama keluarganya. Sejumlah jemaat gereja yang ikut serta dalam kegiatan itu tak menyia-nyiakan kesempatan.
Gadis berambut panjang yang kini tengah menanti kelulusan sekolahnya itu terlihat sibuk melayani foto para jemaat.
Ia tampak begitu senang, dan kerap melempar senyum setelah kejadian yang menghebohkan dunia maya tersebut.
Pada pelaksanaan Ikrar Bersama Badan Narkotika Gereja-gereja Reformis, Sonya yang mengenakan kaos polo putih hadir bersama keluarganya, Sabtu (7/5/2016).
Remaja berkulit putih bermata bulat ini tampak begitu senang dan bergembira di tengah jemaat gereja reformis yang hadir di Lapangan Benteng Medan.
Dalam kesempatan itu, Sonya sempat bertemu dengan Ipda Perida. Pagi itu Ipda Perida sibuk berbincang dengan Kapolresta Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto dan Wakil Kepala Polresta Medan, Ajun Komisaris Besar Yusuf Hondawantri Naibaho.
Melihat kedatangan Sonya, Perida yang mengenakan seragam dinas lengkap kepolisian langsung memeluk remaja berkulit putih itu.
Perbincangan hangat pun terjadi, dan diakhiri dengan foto-foto mesra Perida dan Sonya.
Usai melakukan sesi foto-foto, baik Sonya maupun Perida tidak memberikan keterangan.
Sonya langsung dipanggil pihak keluarga, sementara Perida kembali mengatur arus lalu lintas di sekitar Lapangan Benteng.
Alhasil wartawan pun tak sempat mewawancarai Sonya lelih lanjut terkait penobatan dirinya sebagai Duta Anti Narkoba Gereja Reformis. (ray/tribun-medan.com)