Laporan wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Sebagian besar petani padi di Lahat, Sumatera Selatan saat ini mulai memasuki masa 'ngetam' (panen padi).
Masa ini merupakan masa yang ditunggu tunggu oleh masyarakat di Bumi Seganti Setungguan.
Betapa tidak jika masa panen sudah dilalui maka dalam waktu dekat petani akan segera menikmati hasilnya.
Dalam artian akan segera mendapat uang dari hasil menjual padi.
Meski demikian masa panen tak membuat para petani lupa akan karunia yang diberikan Sang Pencipta.
Tak sedikit petani padi memulai masa panen dengan terlebih dahulu menggelar 'ritual' dengan melakukan pembacaan yasin dan doa bersama.
Hal ini seperti terjadi di Desa Karang Agung, Kecamatan Kota Agung Lahat.
Minggu (22/5/2016) sekira pukul 07.00 WIB puluhan warga yang sengaja diundang sudah tampak berkumpul di pondok milik Fihri (48) pemilik areal sawah.
Pagi itu juga akan menjadi hari dimualinya masa panen.
Beralaskan dan beratapkan terpal, warga yang diundang duduk membentuk lingkaran dengan surat Yasin berada di tangan.
"Pagi ini Insya Allah kami akan memulai ngetam (panen padi). Untuk itu kami meminta kepada kita semua yang ada di sini agar dapat mendoakan semoga hasil tahun ini memuaskan dan tentunya bermanfaat baik bagi keluarga kami maupun orang lain," ujar Fihri kepada warga.
Setelah itu, pembacaan Yasin pun dimulai, berlanjut doa dan diakhiri makan bersama sebagai bentuk rasa syukur.
Setelah itu, puluhan warga bersiap siap turun ke sawah untuk memotong padi.