Saat ditanya lebih jauh, F mengaku sering mendapat perlakuan kasar dari Pranoto.
Pipi kanan memar karena ditampar, rambut dan telapak kaki disundut dengan korek api, telinga dan bibir digigit, kelopak mata dikucek, dan cekikan di pangkal leher.
Tak hanya itu, F bahkan mendapat perlakuan tak manusiawi dengan disuruh memakan kotorannya sendiri dan meminum urine.
“Katanya pas mau minta makan hanya dikasih sambel sampai perutnya sakit dan buang air besar. Karena buang air besar di celana, kemudian kotorannya itu disuruh makan lagi. Dia juga mengaku disuruh minum urine Pranoto yang ditaruh di botol, anak saya muntah-muntah. Kalau menangis tangan dan mulut diplester,” beber Wulan sembari menangis tak kuasa menahan kesedihan.
Setelah ditanyakan kepada mantan pacarnya terkait kondisi anaknya, Wulan mendapatkan jawaban bahwa perlakuan tersebut bertujuan untuk mendidik F agar tidak manja dan jadi penurut.
Ancaman
Lantaran tidak terima, ia meminta anaknya untuk diasuhnya lagi. Namun bukannya diserahkan, Wulan mendapatkan ancaman akan dialihkan hak asuhnya atas F kepada mantan suaminya.
“Katanya kalau saya tidak menurut, hak asuhnya akan diberikan kepada mantan suami saya, dia (Pranoto) mengaku paham hukum karena kerja di kantor pengacara yang saya tidak tahu di mana. Karena saya tidak paham dan takut kehilangan anak saya, saya nurut saja,” ujarnya menahan emosi.
Alhasil, F pun tetap tinggal di rumah Pranoto hingga beberapa hari. Wulan hanya menjenguk setiap pagi untuk memastikan kondisi putranya.
Namun selama bersama Wulan, F masih saja ketakutan setiap kali ditanya tentang kondisinya.
Perlakuan tersebut berakhir setelah Wulan diizinkan untuk membawa F kembali ke indekos pada 5 Mei lalu. Kebetulan sehari setelah kembali ke indekos, orangtua Wulan mencari dirinya.
Wulan mengaku sejak menjalin hubungan dengan Pranoto sejak Oktober 2015, ia diminta untuk pergi dari rumah dan tinggal di indekos yang disewa mantan pacarnya itu.
“Sejak keluar dari rumah, semua nomor orang-orang dekat saya diblokir. Alasannya agar kami lebih dekat sebelum menikah,” ujarnya.
Visum