"Tujuannya agar meningkatkan nilai tambah dari pengolahan rumput laut kering menjadi produk makanan siap konsumsi," paparnya.
Saat ini bantuan mesin peralatan aneka olahan rumput laut dikelola oleh Koperasi Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Kospermindo).
Yang merupakan koperasi yang bergerak dalam memperdayakan dan mengembangan budidaya rumput laut di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah sejak tahun 2002.
Pada kunjungan kali ini, Menperin juga meresmikan industri pengolahan rumput laut Kospermindo. Produk akhir yang dihasilkan berupa kue, roti, mie, hingga varian otak-otak dan sosis berbahan rumput laut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulsel Hadi Basamalah menambahkan, pihaknya bakal terus mengembangkan olahan rumput laut ke produk lainnya seperti agar-agar dan kosmetik.
Dia juga merinci, jumlah total industri kecil dan menengah di Sulsel mencapai 57 ribu dan mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 325 ribu orang.
Ketua Kospermindo Arman Arfah mengatakan Kospermindo adalah satu-satunya koperasi di lingkungan KIMA.
"Pengalaman kami membuktikan pengolahan rumput laut tidak identik dengan padat modal karena kami pun mampu menggarap industri ini," ujarnya.
Menperin juga berkesempatan menyambangi sentra kerajinan perhiasan perak dan emas di Kelurahan Borong, Manggala, Kota Makassar.
Sentra kerajinan Borong sendiri telah terkenal dengan keuletan dan kreativitas para perajin yang diwariskan turun temurun.