Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Sosok Sri Hartati (47) dipandang sesat oleh warga Desa Kalilembu, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Di balik tuduhan itu Sri Hartati memberikan hal positif bagi muridnya, satu di antaranya yakni Inayah (35), warga Desa Kalilembu, Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.
Inayah mengaku sering mengalami sakit kepala dan perut karena persoalan rumah tangga yang telah dihadapinya.
"Saya pernah berobat ke kiai, malah dikasih rajah (jimat, red) dan diminta bayar Rp 1 juta. Sakitnya juga enggak sembuh," kata dia kepada Tribun Jateng, Sabtu (4/6/2016).
Setelah berkenalan dan mendapatkan nasihat Sri Hartati untuk ikhlas menerima segala persoalan hidup, sakit yang dialami Inayah berangsur pulih. Sri Hartati tak pernah memungut biaya sepeser pun kepada orang yang meminta tolong kepadanya.
"Saya di sini tidak pernah dimintai uang, Ibu Sri juga membantu saya sembuh dari sakit dan membuat saya sabar," kata Inayah.
Terkait ajaran Alkitab Na'sum yang dikembangkan Sri Hartati, Inayah mengaku tak pernah diajak untuk menganut ajaran tersebut.
Wanita yang mengenakan hijab itu juga menceritakan, tak pernah diajak untuk salat menghadap ke timur.
"Saya kalau salat di musala, tidak pernah salat menghadap ke timur. Ibu Sri juga enggak pernah mengajak saya untuk ikut ajarannya, cuma membantu keluhan-keluhan saya," ujar dia.